Semua orang pasti butuh yang namanya istirahat, begitupun dengan Hilmi, berniat satu hari saja dirinya rehat dari hiruk pikuk jadwalnya yang padat, Hilmi ingin memberikan waktu yang lebih banyak untuk dirinya.
Alhasil Hilmi keluar tanpa mengajak Fau. Bukannya tidak ingin Fau menjadi ekornya seperti biasanya. Hanya saja Hilmi ingin memiliki waktu untuk dirinya sendiri.
Terdengar aneh memang. Mungkin jika Kana mengetahuinya maka dia akan terkejut dan mengatakan 'halah palingan 5 menit lagi suruh Fau nyusul' tapi Hilmi tidak akan melakukan itu.
Dirinya laki-laki dan Fau sendiri yang membuatnya seperti ini. So, Fau aja bisa kenapa Hilmi gak bisa menganggapnya biasa saja. Dan itu fair!
Pertama-tama Hilmi melangkahkan kakinya menuju bakery, tujuannya bukan untuk membeli roti tapi untuk membeli cofee yang menjadi favoritnya.
Baru saja melangkahkan kakinya untuk masuk, Hilmi baru ingat jika ini adalah bakery langganan Fau, aishhh kenapa Hilmi menandatangi tempat yang berhubungan dengan Fau!
Hilmi menghembuskan nafasnya pelan, jika ia pergi maka yang terjadi adalah percuma, sebab, hampir semua tempat pernah ia kunjungi bersama Fau.
"Latte satu, sama roti panggang tapi jangan terlalu kering," pesan Hilmi di meja kasir. Lalu dengan langkah pelannya Hilmi duduk di bangku yang paling ujung. Berjalan agak menunduk, sambil membenarkan topinya.
Semoga saja media tidak ada yang mengikutinya sebab Hilmi tidak membawa siapapun untuk melindungi dirinya sendiri.
Mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya, Hilmi mulai membuka benda Persegi bewarna hitam itu mengetikkan pesan untuk seseorang yang dia tunggu- tunggu kedatangannya.
selang beberapa menit seorang wanita dengan perawakan tinggi serta kaki nya yang jenjang tampak berjalan menuju meja Hilmi tanpa Hilmi sadari.
"Hai boy!" Sapanya.
Hilmi mendongakkan kepalanya, terkejut karena orang yang dia nantikan kedatangannya sudah berdiri menjulang tepat sampingnya.
"Gilak makin seksi aja kamu ran!" pekik Hilmi yang langusng berdiri dan memeluk Rani.
"Iya kena angin Europe jadi kayak gini, emang kamu yang gini gini aja, habis aku gengsi mau bilang kamu makin ganteng!" ucap Rani yang melepas pelukan Hilmi kepadanya.
Rani langsung duduk di depan Hilmi begitupun dengan Hilmi yang menyusulnya. Dengan menopang dagunya Rani menatap Hilmi dengan intens. "so apa yang mau kamu ceritain ke aku sampai harus nyuruh nyuruh gue pulang?"
Rani adalah teman masa kecil hilmi, saat hilmi yang seharusnya bermain dengan kedua kakaknya, namun kenyataan nya berkata lain Rani yang waktu itu masih menjadi tetangganya dengan tangan terbuka menerima Hilmi untuk menjadi temannya.
Di saat hilmi tidak mempunyai sandaran untuk berdiri Rani ada untuknya. Hingga saat beranjak SMA Rani harus pindah ke Belanda karena mengikuti sang ayah yang waktu itu berkerja sebagai sutradara sekaligus produser.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Famous
Teen FictionFaula, atau biasa di panggil Fau adalah seorang asisten dari Hilmi, artis yang sedang naik daun. Hilmi banyak di eluh-eluhkan orang karena kemampuannya di dunia film sangat mengagumkan. kelebihan Hilmi yang lainnya adalah Hilmi yang sangat tampan d...