Sebelum membaca. Diharapkan cek kembali genre cerita ini yaa. Yang nggak suka kisah yang sedih-sedih jangan baca wkwk 😭. Dan terlebih lagi ini cerita 'NOMIN'. Jadi jangan ada yang salah lapak.
Seperti biasa, cerita ini tu *mungkin* penuh emosi jadi diharapkan bijak dalam membaca. Mohon maaf juga kalau ada Typo atau mungkin alur yang kecepatan.
Tidak bosan mengingatkan readersnim tercinta, untuk tidak sampai membawa ke dunia real, ini hanya fiksi ❤️❤️.
Terima kasih❤️❤️
HAPPY READING
Kehidupan ini kejam bukan?
Terkadang adil namun juga tentunya ada ketidak adilan yang terjadi di dunia ini.
Langit hanya diam membisu dan terus menurunkan dukanya dalam air mata. Warna kelabunya bagaikan simbol kesedihan untuk mereka yang tengah berduka. Langit juga menjadi saksi biksu dari dua takdir yang teramat kontras berbeda. Seperti hitam dan putih, itu adalah fakta pahit dari kehidupan yang tidak di pedulikan semua orang.
Di satu sisi ada yang hidup dalam gelimpahan harta, lalu di sisi lain ada yang hidup dalam ketidakmampuan.
Ada yang hidup dalam keluarga yang bahagia, namun ada yang hidup dalam keluarga yang terus mengukir luka, baik secara batin maupun fisik.
Dan langit menjadi saksi bisu dua nasib yang berbeda dari dua anak yang berasal dari satu sumber yang sama. Bagaikan hitam dan putih. Keduanya memiliki nasib yang berbeda.
Di malam yang di penuhi rintik hujan. Seorang Na Minjae terlahir kedunia tanpa seorang ayah. Anak malang yang telah menjadi penghuni baru di dunia yang penuh misteri ini harus terlahir tanpa kehadiran seorang ayah.
Sedangkan tidak lama kemudian, seorang anak lainnya lahir. Tangis haru penuh bahagia dari banyak orang telah menyambut hadirnya. Berbeda dengan Minjae yang terlahir dalam sambutan ruang hampa.
Seorang anak dari keluarga Lee telah lahir dan disambut meriah oleh orang-orang yang menanti kelahirannya dengan penuh harap. Nama Lee Juno telah mengudara dari mulut sang ayah. Yang langsung menyambut bayi kecil itu dalam pelukan hangat, tanpa tau bahwa di dunia ini ada anak lain yang merasakan dinginnya dunia bahkan sejak ia lahir.
Ketika seorang Lee Juno mendapatkan tempat yang hangat dan pakaian mewah yang nyaman. Minjae harus menahan dingin ketika Jaemin tak punya cukup uang untuk membelikan anaknya pakaian setelah membayar biaya rumah sakit yang cukup besar.
Pria manis itu menggunting pakaiannya sendiri untuk membuatkan pakaian bagi anak malangnya yang hanya diam tak bergeming berbaring di atas alas yang mungkin tak terasa nyaman.
"Minjae-ya." Saat itu Jaemin berujar lembut seraya menggendong anaknya yang hanya diam tak bergeming menatapnya lugu.
"Lihat! Apa yang ibu buat untukmu? Sekarang pakai ini biar kau tidak kedinginan sayang."
Jaemin memakaikan anaknya pakaian. Ia mulai menabung sedikit demi sediki untuk keperluan di rumah dan Jaemin juga sangat ingin membelikan Minjae mainan serta pakaian baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HEART
FanfictionNote: lanjutan book "Our Love", jangan coba-coba baca kalau gk kuat :") takut nanti nyesel :"), tapi makasih banyak kalau memang masih mau lanjut :") "Jika perlakuan mu kepada Na Jaemin di masa lalu mengatas namakan cinta mu yang membutakan segalan...