Gk tau aku takut bgt up chapter ini hahahah 🥲, Intinya happy reading ajalah buat kalian ❤️✨
Jangan bawa ke Real Life ya guys, ini cuma Fiksi. Makasih 🙏🏻
🌼🌼🌼
Felix masih berlari dan mencari Minjae dengan raut cemas. Sungchan telah pergi untuk melaporkan hilangnya Minjae pada kepolisian terdekat, meskipun faktanya laporan itu hanya akan diterima jika telah sampai 24 jam belum ditemukan.
Jungwoo dan Lucas juga ikut mencari di sekitar rumah sakit, berjaga-jaga Minjae mungkin mengunjungi rumah sakit untuk bertemu Daegang. Dan Nyonya Han dan Tuan Han bahkan ikut andil mencari disekitar perumahan tempat tinggal Minjae dulu.
Lalu beberapa asisten, dan maid disana ditugaskan untuk mencari di sekitar rumah. Namun bahkan sampai matahari terbenam pun, Minjae juga masih belum ditemukan.
Felix mengusap peluh di wajahnya sendiri dan terus berlari sembari berteriak memanggil nama Minjae dengan raut khawatir. Ketakutan dalam dirinya membuat pikirannya tak bisa jernih.
Doyoung dan Taeil pun bahkan membantu mencari ketika mereka mengetahui Minjae menghilang.
"Bagaimana jika kita menghubungi ayahnya? Bisa saja Minjae ada disana?" Sungchan berlari mendekati Felix dan langsung mendapatkan atensi pria blasteran itu dengan tatapan tajam.
"Tidak mungkin, Minjae tidak akan berpikir sejauh itu. Dia sudah memiliki pikiran bahwa ayahnya tidak akan menerimanya karena telah memiliki anak lain."
"Lalu apa?! Bagaimana jika dia diculik oleh orang-orang jahat itu?!"
Felix menggeram dan mengusak kasar surai rambutnya sendiri karena merasa frustasi. Ia tidak bisa berpikir jernih tapi disini Sungchan mengajaknya untuk berdebat.
"Aku akan membunuh mereka jika itu sampai terjadi!!"
Dan setelahnya Felix kembali berlari meninggalkan Sungchan sembari meneriakan nama Minjae dan menunjukan foto Minjae yang ada di ponselnya pada orang-orang. Sedang Sungchan memijit pelipisnya sendiri dengan raut frustasi.
"Dan setelahnya Daegang yang akan membunuhmu ketika ia bangun."
Lalu ikut menyusul Felix, membantu pria itu untuk melanjutkan mencari Minjae.
🌼🌼🌼
Sepasang kaki telanjang melangkah menyusuri lantai rumah sakit yang dingin dengan wajah yang masih terlihat pucat dan cara berjalan yang masih terhuyung. Tatapan matanya yang dingin dan tampak kosong. Berulang kali menjadikan dinding sebagai tumpuan untuk menjaga keseimbangannya. Daegang memegangi kepalanya yang masih berdenyut sakit dengan ringisan kecil yang keluar dari belah bibirnya.
Ketika ia menapakan kaki keluar rumah sakit. Dia melihat seorang pria yang menangis sesenggukan di dalam pelukan pria lainnya.
Pria cantik itu akan menghampiri keduanya dengan tatapan bingung dari sepasang matanya karena rasa penasaran. Namun langkahnya terhenti dan ia mulai urung ketika mendengar apa yang pria manis itu gumamkan.
"Bagaimana ini? Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Minjae? Dia pasti menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi hari ini."
Dengan wajah yang semakin memucat dan kedua mata yang menajam, pria cantik itu mendekat untuk meraih tangan pria yang selama ini menjadi kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HEART
FanfictionNote: lanjutan book "Our Love", jangan coba-coba baca kalau gk kuat :") takut nanti nyesel :"), tapi makasih banyak kalau memang masih mau lanjut :") "Jika perlakuan mu kepada Na Jaemin di masa lalu mengatas namakan cinta mu yang membutakan segalan...