Chapter 35: Luka lama

11K 1.2K 189
                                    

Intinya Happy Reading ya guys! Ini up ala kadarnya wkwk gk kuat lagi mikir sama edit 🥲🙏🏻

🌼🌼🌼

"Hyung."

Jungwoo dan Jaemin kini sudah kembali dan tepat berada di depan pintu kamar rumah sakit. Pria cantik itu memegang dadanya sendiri yang degup jantungnya menjadi tak karuan, membuat Jungwoo terkekeh dan segera meraih kenop pintu.

"Hyung, aku takut."

"Jika kau masih takut, tetaplah menjadi Daegang."

Jaemin menggerakan manik matanya dengan gugup. Pintu pun terbuka dan menampakan Minjae yang duduk di atas ranjang tengah bermain bersama Lucas.

Kedua pupil mata Jaemin membesar ketika melihat bagaimana anak itu tertawa riang di atas ranjang.

"Minjae!!" Jungwoo memanggil anak kecil itu dengan nada yang tak kalah riang, hingga Minjae dan Lucas pun menoleh untuk melihat kedatangan keduanya.

"Pamann!!"

Minjae bahkan berencana turun untuk menghampiri Daegang dengan senyum bahagia, lupa bahwa tangannya tengah dipasang alat infus. Membuat Lucas panik bukan main dan menahan tubuh kecil itu untuk turun.

Jaemin tersenyum lebar dan mulai berdiri secara perlahan meskipun kedua kakinya masih bergetar. Berpindah untuk duduk di tepi ranjang dengan bantuan Jungwoo.

"Bagaimana mungkin kau bisa berlarian semalam dengan kaki yang masih gemetar seperti ini?" Jungwoo mulai mengomel, dan itu disahut oleh tawa Jaemin.

"Siapa yang berlari?" Minjae bertanya.

"Astaga nak, beruntung sekali kau keponakan ku. Jika tidak sudah ku cubit pipi gembil mu itu karena sudah menjadi anak nakal kemarin." Jungwoo tampak gatal ingin mencubit pipi anak kecil itu, hingga Minjae langsung memeluk leher Lucas karena takut pada Jungwoo.

Lucas yang tersenyum pun menepuk punggung kecil itu dengan lembut. "Apa Minjae tidak ingat semalam bermain petak umpet dengan paman Daegang?"

"Huh?" Minjae langsung menjauhkan wajahnya dari bahu pria dominan itu dan beralih menatap Jaemin yang saat ini hanya diam membisu memperhatikannya.

"Minjae sembunyi dan paman yang mencari. Paman Daegang yang baru sadar langsung berlari keluar rumah sakit untuk mencari Minjae."

Minjae masih terdiam untuk mencerna, menatap Jaemin dengan lekat.

"Lihat tangannya." Minjae mengikuti arah telunjuk Lucas yang menunjuk tangan Jaemin yang juga tengah diinfus.

"Semalam paman Daegang mencabut selang itu dan berlari mencari Minjae."

Minjae melengkungkan bibirnya dengan raut sedih. Sedang Jungwoo sungguh gatal ingin memberitahu Lucas dan Minjae, mengatakan untuk tidak memanggil Jaemin dengan sebutan paman lagi.

Jaemin hanya tersenyum dan meraih pinggang kecil itu menuntun Minjae untuk duduk dipangkuannya.

"Sakit?"

Minjae mengusap lengan Jaemin yang kini terpasang infus kembali.

"Tidak." Jaemin menggeleng dengan senyum. Ia mencium kening Minjae dengan lembut dan menepuk paha kecil itu agar anak kecil itu bersandar di bahunya. "Jika itu tentang Minjae, tidak ada yang sakit."

"Kenapa ingin melarikan diri hmm? Apa Minjae tidak suka tinggal disini bersama paman?" Jaemin memasang raut aneh ketika menyebut kata paman pada dirinya sendiri.

OUR HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang