Chapter 15: Menunggu

14.2K 2K 1.4K
                                    

Bacanya pas sendiri atau pas malam aja yaa 😩✊.
Jangan dibawa ke RL 🌚🔥🔥. Awas kelen yaa yang baperan sampai bawah ke RL
🌚🔥 Gak ada edit juga, jadi maaf kalau ada typo atau alur yang menyimpang. Terima kasih 🥰🥰

❄️❄️❄️

Daegang akhirnya tiba di ruang kedap suara tempat dimana dua orang polisi tengah menunggunya disana. Ia mendudukan diri dengan santai dan menautkan kedua tangannya karena borgol yang masih terpasang dengan tenang di atas meja.

Pria itu hanya tersenyum ketika melihat kedua pria yang sebelumnya sibuk membicarakan sesuatu telah beralih memandangnya dan diam.

"Han Daegang-ssi?" Salah seorang pria dengan pakaian biasa itu mulai membuka dokumen-dokumen yang ia miliki sembari sesekali melirik Daegang yang duduk dengan tenang di hadapannya.

"Kedua orang tua sama-sama berdarah asli asia, tapi tinggal di Amerika selama bertahun-tahun. Kau dan orang tuamu meninggalkan korea ketika usiamu 10 tahun. Kau memiliki seorang kakak laki-laki yang usianya terpaut cukup jauh darimu."

"Ya." Daegang menyahut dengan singkat.

Pria itu beralih mengambil dokumen lainnya tanpa lepas memandang Daegang. Ia mengalihkan matanya ketika membuka dokumen selanjutnya.

"Na Jaemin. Apa kau mengenalnya?" Polisi itu memandang Daegang dengan lekat.

"Tidak."

"Tapi cukup mengejutkan kalian berdua memiliki wajah yang tidak bisa dikatakan cukup mirip tetapi sangat mirip." Pria itu memberikan selembar foto formal Jaemin. Daegang hanya menggerakan manik matanya untuk memandang foto itu dalam waktu beberapa detik, lalu kembali beralih memandang lurus kedepan.

"Sebelumnya maafkan kami Tuan Han, karena kemiripan antara anda berdua. Kami harus melakukan ini. Dari pihak tersangka menegaskan bahwa mereka tidak melakukan pembunuhan apapun dan bersikeras mengatakan bahwa mereka tidaklah bersalah dalam hal ini. Jadi—jika kau benar-benar pria ini.." Pria itu mengetuk foto Jaemin yang terdapat di atas meja dan itu menarik atensi Daegang untuk ikut melirik foto itu lagi. "Jujur saja. Jika kau mau mengakui dan memberikan penjelasan tentang mengapa kau melakukan ini maka hukumanmu akan diringankan."

Daegang mengalihkan manik matanya dengan cepat. Tatapannya tetap dingin seperti sejak awal masuk.

"Lalu mereka? Dibebaskan?"

"Tentu tidak, mereka akan mendapatkan keadilan berdasarkan hukum."

Daegang menarik nafas panjang dan mengedarkan pandangannya ke langit-langit ruangan itu. Ia merilekskan seluruh tubuhnya yang sebelumnya duduk tegap. Pria itu kini menumpu siku nya tepat di atas meja dan menatap lekat kedua pria yang memandang reaksinya.

Mata Daegang mengerjab perlahan dan ia tersenyum simpul. Ia mengambil foto Jaemin dan memandangnya dengan bibir yang mengerucut kecil.

Hingga suara decakan dari Daegang memecah kesunyian sesaat yang terjadi di antara mereka.

"Mencari kebenaran di atas kesalahan. Ibaratkan seperti mencari jarum di antara tumpukan jerami." Daegang masih memandang foto Jaemin dengan lekat. Ia memandang bagaimana manisnya dan tenangnya pria itu tersenyum dalam foto tersebut.

OUR HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang