Chapter 30 : Lee Jeno [2]

11.2K 1.4K 529
                                    


Daegang berlari kecil memasuki rumah untuk melihat Minjae sedang bersama Doyoung dan Jungwoo.

"Oh, kau sudah kembali?"

Minjae sontak langsung menoleh ke arah Felix dan mengikuti arah pandang Felix yang tengah menatap Daegang. Minjae tersenyum lebar dan turun dari kursi sembari berlari kecil mendekati Daegang dengan senyum lebar. Daegang merendahkan tubuhnya dan mengulurkan tangan untuk menyambut Minjae.

"Astaga, Minjae ku. Apa kau mencariku seharian hmm?"

Minjae tersenyum manis dan memeluk leher Daegang dengan erat. Dan menjawab dengan pelan seperti membisik. "Ya."

"Kau dari mana saja?" Nyonya Han muncul dan mencubit lengan putra bungsunya yang baru datang. "Suka sekali berkeliaran tanpa pamit. Kau membuat ibu cemas!" Wajah Jungwoo dan Felix seakan meledek Daegang yang baru saja dimarahi oleh ibunya. Daegang berdecih dan memincingkan mata menatap Jungwoo dan Felix.

"Pergi pagi dan pulang menjelang malam."

"Eomma~ aku sudah kembali sekarang." Daegang merengek dengan wajah yang dibuat sedih. "Jangan memarahi ku lagi." Lalu menunjukan Aegyo andalan yang membuat Felix langsung memperagakan seolah ingin muntah saat itu juga.

Daegang berdecih kecil ketika melihat respon Felix. "Lihat paman Felixmu itu, besok kita harus mengantarnya ke rumah sakit untuk diperiksa."

"Ya! Aku bercanda!"

"Oh, tapi aku serius."

Minjae tertawa mendengar ancaman Daegang pada Felix. Daegang mengedarkan pandangannya ke lantai atas.

"Dimana.." Hanya dengan menggantungkan kalimat itu, ketiga pria itu sudah paham kemana arah pertanyaan Daegang.

"Di dalam kamarnya."

Daegang yang tengah menggendong Minjae telah ikut mendudukan diri di sofa empuk tersebut.

"Minjae.. apa kau sudah makan hmm?"

Pria cantik itu merapikan tatanan rambut Minjae dengan lembut. Ibu Daegang meletakan beberapa cemilan yang baru ia buat.

"Sudah. Minjae sudah makan dengan paman Felix, paman Jungwoo dan—" Minjae menoleh ke arah Doyoung. "—paman Goyong?" Daegang tertawa gemas dan mencium pipi gembil itu dengan cepat.

Doyoung langsung menunjukan akting sakit hatinya. Memegangi dadanya dan menggeram kesakitan. Jungwoo dan Felix sudah mati-matian menahan tawa.

"Paman goyong pfftt.."

Daegang menatap tajam kedua sejoli yang berani menertawakan Minjae hingga keduanya tak berkutik.

"Paman Doyoung, sayang. Minjae bisa memanggilnya paman Do jika Minjae kesulitan."

"Paman Do? Paman Do!" Minjae langsung menoleh ke arah Doyoung dengan antusias hingga nyaris melompat di pangkuan Daegang.

"Benar, kau bisa memanggilku paman Do. Mereka tidak perlu diberi nama panggilan okay? Mereka ini paman jahat kau tau?" Celetuk Doyoung sembari menunjuk Felix dan Jungwoo yang melotot ke arahnya.

"Ya! Ya! Kim Doyoung!"

Minjae tertawa lagi dan Daegang tersenyum mendengarnya. Ia melihat bagaimana manisnya tawa Minjae dan bagaimana binar kehidupan telah menghiasi kedua mata yang begitu kosong ketika pertama kali ia temui.

Minjae pun beralih menatap Daegang yang sedikit terkejut ketika Minjae membalas tatapan matanya. Daegang tersenyum lembut dan kembali merapikan surai rambut Minjae dengan gerakan halus. Untuk beberapa saat anak itu memandang Daegang dengan lekat.

OUR HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang