Bodyguard Jeon - 1

4.1K 210 6
                                    

vote, komen and follow!

Masih streaming Butter? Aku sih iyes!

Hai, sebelumnya aku minta maaf karena harusnya aku Up cerita ini semalem. Tapi berhubung aku lagi gak enak badan dan harus tidur sore, jadi gapapa ya aku Up sekarang :(

Sesuai yang aku bilang, ini akan ada beberapa chapter/bab, entah kenapa aku mau bikin yang bukan oneshoot. Tapi kalo bikin book baru takutnya cuma terlalu sedikit.


* * *



Park Jimin, namja mungil sedang mengekor hyungnya yang terus berjalan.

"Hyung! Kau tak bisa meninggalkanku sendiri seperti ini," Jimin mengerucutkan bibir.

Yang ada di depannya itu mendadak berhenti dan alhasil Jimin menabrak punggungnya. Berbalik dan memasang tampang datar.

"Kau marah hyung?"

"Kenapa aku harus memarahimu. Kau hanya manja, Ji,"

Kim Namjoon mulai meladeni drama adiknya itu sepagi ini.

Iya. Jimin terus mengikuti langkah Namjoon saat tahu dia akan ditinggal sendirian pergi ke Jepang.

"Aku hanya pergi 2 bulan, Ji,"

"Kau tahu itu bukan waktu sebentar,"

"Kau bisa menyusulku kalau begitu,"

"Jepang bukan tempat yang dekat seperti itu hyung, kau tahu aku akan sangat sibuk kapan mau menyusulmu,"

"Nah,"

"Nah?" Jimin tak mengerti.

"Kau bilang akan sangat sibuk. Mungkin kau sendiri tak akan sempat merindukanku,"

"Ah Hyuuung, bukan seperti itu.."

"Sepertinya, aku yang akan menahan rindu mati-matian di sana,"

Bluss. Jimin tersipu.

Jimin dan Namjoon bukan adik-kakak kandung atau sedarah. Mereka tak sengaja bertemu di sebuah stasiun. Jimin kala itu menunggu ayahnya yang tak pernah pulang bekerja. Hingga sang ibu meninggal dan Jimin sebatang kara. Namjoon dengan segala kemuliaan hatinya mengasuh Jimin yang terpaut usia 8 tahun darinya itu.

Kini mereka telah sama-sama sukses dengan pekerjaan masing-masing. Namjoon adalah seorang eksekutif muda sebuah perusahaan ternama. Sementara Jimin sukses menghasilkan karya cantik melalui goresan tinta tangan mungilnya. Ia adalah designer muda berbakat yang mampu menyihir penggila fashion Korea Selatan.

Jimin mulai menghitung hari sejak kepergian kakaknya itu.

Hingga suatu saat ia masuk rumah sakit karena sempat berkelahi dengan preman sialan yang menjarah dompet mahalnya di samping club. Jimin bisa saja melaporkan hal itu ke polisi. Namun, nama besarnya cukup terancam. Publik akan tahu jika dia suka pergi ke club.

Jimin juga pemuda biasa yang sering dilanda hampa. Dia baru menyadari jika tak pernah punya teman. Dia sering menghabiskan waktunya dengan Namjoon. Dan saat kakaknya itu pergi, tak ada lagi yang menemaninya.

Untung saja, malam itu ada seorang pemuda yang menolongnya. Usianya masih tergolong muda. 2 tahun lebih muda darinya.

"Jadi kau pengangguran?" tanya Jimin yang masih ada di atas bangkar rumah sakit.

Pemuda itu mengangguk.

"Oke namamu siapa?"

"Jungkook, Jeon Jungkook"

Kumpulan Oneshoot / Cerita Pendek KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang