Toxic - 4 (END)

2.8K 160 13
                                    

Sungguh ini akan cukup panjang 2600-an kata, ngetiknya juga lumayan capek

Warning: Typo bertebaran

**Toxic**


Suara dentuman music DJ memekakkan telinga. Jungkook terlihat sedang meneguk bir dan ditemani beberapa temannya.

"Kau kenapa sih Kook? Beberapa hari ini kelihatan tak bersemangat," Tanya DK.

"Kamu tidak sedang memikirkan mantan kekasihmu itu kan?" lanjut DK bertanya.

Jungkook masih diam dan menikmati bir yang belum juga habis.

"Gila, Jimin sudah ninggalin teman kita. Dia sudah pergi ke luar kota. Berarti memang tak perlu dipikirin.." saut Bambam yang mendapat tatapan kesal dari Jungkook.

"Gak usah ngomong asal. Jimin pergi karena salahku," ucap Jungkook pasrah.

"Ya sudah. Lupain bentar mantan kamu itu. Kita seneng-seneng dulu aja," ucap Mingyu sambil menyambut beberapa wanita di bar itu.

"Ming, Jimin masih kekasihku ya. Ashh!" protes Jungkook yang sudah hampir mabuk.

"Terserah!"

#

Jungkook hanya termenung di atas ranjang. Pasalnya, dia sedang bersama seorang jalang. Tapi, bukannya enak bercinta, dia malah diam saja. Tentu saja, si jalang kesal. Si adek gak juga bangun. Padahal sudah di oral, mulai pake hisapan lembut sampai kasar sekalipun.

Bahkan, si jalang sudah telanjang bulat. Bodi nya sih oke bener. Tapi, herannya Jungkook gak tertarik sedikitpun.

Si wanita pun akhirnya kesal memuncak. Turun dari ranjang dan memaki Jungkook.

"Kenapa kau diam saja! Kau berniat bercinta tidak denganku?!"

Jungkook menatap malas.

"Aku tak tertarik denganmu. Ambil uang ini dan segera pergi," ucapnya sambil meletakkan lembaran uang di atas nakas.

Wanita itu langsung mengenakan pakaian dan menyambar uang itu, lalu pergi meninggalkan Jungkook yang masih duduk di tepi ranjang.

"Aku harus mencarimu," gumamnya.

#

Jimin sedang ada di Daegu, tepatnya di tempat sahabatnya. Beberapa hari ini JImin sengaja pergi dari Seoul untuk melupakan Jungkook.

Tapi, rasanya pepatah 'semakin ingin melupakan, maka semakin sulit kenangan itu hilang' memang benar. Paling tidak yang saat ini JImin rasakan. Jimin selalu berusaha kuat melupakan cinta pertamanya itu.

Tapi, bukannya lupa, dia justru makin merindukan kelinci buntalnya itu.

Dia memikirkan bagaimana Jungkook makan siang, apakah sudah mengerjakan tugas dan masih banyak lagi.

"Ah, dia pasti sudah bahagia dengan wanita lain," ucap Jimin saat menyiram bunga.

"Kau sedang apa Jimin-ah," suara dengan nada baritone itu menyapa telinga Jimin. Sontak pria Busan itu menoleh dan tersenyum. Sahabatnya, Kim Taehyung sedang berdiri sambil melipat tangannya di depan dada. Otot bisepnya jelas terlihat, karena dia menggulung lengannya. Padahal, terakhir Jimin melihat belum sebesar itu.

"Kau sudah pulang?"

Taehyung tersenyum dan mengangguk.

"Yang aku tanyakan belum kau jawab, malah menanyaiku balik,"

"Ah, kau harusnya melihat aku sedang menyiram bunga,"

"Bukan itu Ji, coba kemari," Taehyung menarik tangan Jimin dan menuntunnya di ayunan yang ada di halaman itu.

Kumpulan Oneshoot / Cerita Pendek KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang