Toxic - 3

2.5K 153 0
                                    

Uwawww terima kasih banyak untuk 7K readerku. Nggak  nyangka sih udah dibaca sebanyak ini :)

Maafin karena udah terlalu lama gak update

VOTE, KOMEN AND FOLLOW!

Park Jimin POV

Aku sudah keluar dari rumah sakit. Luka fisik yang aku derita memang tak seberapa. Tetapi, rasanya sangat sakit saat teringat bagaimana Jungkook memperlakukanku sebagai pemuas nafsu semata.

Padahal aku sangat mencintai Jungkook. Dia adalah cinta pertamaku. Tak begitu mudah melupakannya. Iya, aku harus melupakannya. Orang-orang terdekatku sudah mewanti-wanti hal itu. Bukankah aku tak boleh mengesampingkan perhatian mereka?

Mamaku adalah orang yang paling sakit. Dia terus mnangis saat aku terbaring di bangkar rumah sakit. Hobi hyung juga selalu mencemaskanku. Bahkan, peringatannya tentang hubunganku dengan Jungkook sering aku sepelekan.

Tapi, apa Jungkook sejahat itu?

Saat ini aku ada di rumah bibiku, adik dari ayahku. Bibiku sedang liburan bersama suaminya ke luar kota. Jadi, mama punya inisiatif untuk meminjam sementara tempat tinggalnya. Mama sangat ingin aku berpisah dengan Jungkook. Dari pengakuan Hobi hyung, Jungkook selalu menguntit kemanapun ia pergi. Jadi, menurut mama, tak mustahil jika dia akan terus mendatangi rumah kami.

Tapi aku merindukan Kookie, Jungkook ku.

"Kamu istirahat dulu, sayang," ucap mama sambil mengelus rambutku. Aku tersenyum dan mama mengambil alat makan yang sudah kosong.

"Ma, apa Hobi hyung akan kemari?"

"Mama belum tahu, nanti coba mama tanyakan,"

Aku pun tersenyum. Mengambil ponsel baru yang masih ada dalam kotak kardus. Mama sungguh ingin aku jauh dari kekasihku itu.

Tiba-tiba pintu kamar diketuk dan seseorang melongok masuk.

"Hyung," aku lihat Hobi hyung datang.

Tapi sebentar,

"Hyung, wajahmu kenapa? Kenapa lebam-lebam?"

Sungguh wajahnya banyak luka bekas pukulan.

"Tentu saja ini kelakuan Jungkook, siapa lagi?"

Jungkook?

"...."

"Dia memaksaku memberitahu keberadaanmu. Astaga, aku sangat pusing dengan bocah satu itu. Sepertinya dia punya keahlian baru sebagai penguntit,"

Ku lihat Hobi hyung sungguh kesal. Dia juga masih menyentuh dengan hati-hati uka di wajahnya itu.

"Kapan dia melakukan ini padamu, hyung?"

"Semalam. Tahu tidak, Jungkook itu seperti kesetanan kalau sedang marah. Jujur saja aku takut, tapi apa boleh buat. Aku tak mau dia mempermainkan kamu lagi,"

Ku gigit bibirku sendiri. Rasanya masih sesak. Jungkook ternyata mencariku sampai memukuli sahabatku.

"Jungkook sungguh berbuat itu padamu hyung? Ternyata selama ini aku tidak mengenal kekasihku sendiri,"

Jimin POV end

Pria mungil itu masih duduk di atas kasur empuk salah satu kamar dari rumah yang cukup besar. Di depannya terdapat sahabatnya yang menatapnya sendu. Jung Hoseok alias Hobi itu akhirnya diam saat melihat Jimin menunduk sedih.

"Kau hanya dibutakan oleh cintamu itu Jiminah," ucapnya.

"Apa salah terlalu cinta hyung?"

"Sudah sudah Ji, ini bukan salahmu. Ayolah, aku merindukan tawa ceriamu, kau sudah menghukum diri sendiri dengan tidak menunjukkan dirimu yang sebenarnya,"

Kumpulan Oneshoot / Cerita Pendek KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang