My Secretary (End)

6.2K 331 11
                                    

🐣

Gak ada yang minat follow kah?
Vote n komen boleh doong

Gratis!


Jimin cukup tau diri dengan apa yang telah terjadi. Yeri ngamuk besar saat tahu Jungkook ternyata menyukai sesama jenis. Yang makin membuatnya murka adalah saat tau pria yang ada diantara hubungannya adalah Jimin.

Plak!

Jimin merasakan kulit wajahnya perih. Tapi tak perlu berlebihan, karena dia lelaki. Dia juga tak mungkin melawan wanita.

Jimin tau jika posisinya salah. Tapi Jungkook juga salah. Menjadikannya pelarian kekesalan saat tak menyukai pertunangannya dengan wanita itu.

"Ternyata kau memang rendahan Park Jimin-ssi..!" Yeri berucap sambil memandang Jimin dari atas sampai bawah.

"Yeri! Jangan bicara sembarangan," ucap Jungkook terdengar membela slave nya itu.

"Waah, kau membelanya?"

"Iya, aku membelanya. Kau keberatan?"

"Aku sungguh terkejut karena ternyata kau juga menyukai batang, bukankah lebih nikmat bersamaku hmm,"

"J-jadi kalian pernah melakukannya?" Jimin bertanya.

"Jimin, kau tak perlu meladeni ucapannya," ucap Jungkook.

"Kenapa? Apa kau tak mau orang lain tahu jika kau itu lelaki brengsek yang bercinta dengan dua jenis...biseksual..!" ucap Yeri.

"Cukup! Dari awal aku tak pernah setuju dengan perjodohan ini,"

"Kita liat saja, apa yang akan orang tua kita lakukan pada jalang ini!"

Jimin meremang. Ini yang ia takutkan. Dia akan kehilangan pekerjaannya. Semuanya hancur.

"Maafkan saya Yeri-ssi, saya yang salah. Saya akan menjaga jarak dengan tunangan anda," ucap Jimin.

"Ji!!" Jungkook menatap tajam sekretarisnya itu.

"Saya permisi,"

Jimin undur diri. Jungkook akan mengejar tapi ditahan Yeri.

Di perjalanan sampai kamar apartemen, Jimin hanya diam. Seulgi yang memberikan kunci sampai bingung. Tak biasanya Jimin diam begini.

Keesokan harinya, Jimin tak melihat Jungkook datang ke kantor. Sebagai sekretaris, jarang ada informasi yang ia lewatkan. Namun kali ini tampaknya berbeda.

Jungkook tidak ada di kantor. Dan direktur utama justru datang sedari tadi. Suasana yang Jimin rasakan cukup tegang.

Tentu Jimin merasakan ini ada hubungannya dengan kejadian semalam.

"Ji, kamu disuruh ke ruangan direktur," ucap Seulgi.

Jimin kaget dan takut. Semoga tidak akan mengancam pekerjaannya.

Jimin tersenyum tipis dan melangkah ke ruangan yang dimaksud. Raut wajahnya cukup tegang.

Tok tok tok

Jimin segera masuk setelah dipersilahkan oleh si empunya ruangan.

Bos besar pemilik Jeon Corp sudah menunggu Jimin di sofa.

"Silahkan duduk,"

Jimin membungkuk hormat dan duduk seperti yang diminta.

Di suatu tempat berbeda,

Jungkook dengan gelisah meninjau perumahan elite yang perusahaannya bangun. Jauh dari Seoul.

Bukan karena hal itu kegelisahannya menyerang. Tapi, seseorang yang saat ini bisa saja sedang duduk diinterogasi papanya.

Kumpulan Oneshoot / Cerita Pendek KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang