Bastard pt 10 END [NFC]

2.8K 138 6
                                    

Warning: Diawal sudah sangat basah!💦

Cekidot

Jimin merasakan jika kakinya mulai dipaksa mundur dan menabrak pembatas ranjang. Bahkan, tanpa memutus lumatan, Jungkook melingkarkan tangannya ke pinggang Jimin dan mendorong hingga punggung menyentuh permukaan kasur.

Kedua mata saling brsirobok, namun mihat Jimin yang kembali menutup matanya, membuat Jungkook tak menyia-nyiakan kesempatan.

Kembali mengambil lumatan dan menghisap. Jimin melenguh saat Jungkook mencoba mengabsen deretan gigi dan dalam mulutnya dengan lidah. Hangat dan licin.

Nafas Jungkook mulai tak beraturan saat mulutnya sampai pada leher mulus itu. Menjilat dan menghisap, meninggalkan tanda disana. Jimin melenguh, darahnya terasa berdesir. Merasakan ribuan kupu-kupu menari di dalam perutnya.

Jimin terlena, menikmati sentuhan Jungkook. Namun, Jungkook justru menghentikan perlakuannya saat merasakan ereksi di bagian selatannya.

"Maaf, aku tak bisa mengendalikan—" ucapannya diputus oleh sentuhan Jimin pada wajahnya.

"Aku mengizinkanmu.." ucapnya lirih. Tatapannya mengisyaratkan apa yang telah ia ucapkan.

"Kau bersungguh-sungguh?"

Jimin mengangguk pelan sambil menggigit bibirnya. Perasaannya sedang campur aduk. Bahkan, saat ini, ia mungkin sudah terlihat pasrah dan sangat menginginkan Jungkook mencumbunya.

Jungkook tak lantas melancarkan aksinya. Masih menatap Jimin dengan sayu sambil membelai lembut wajah pria yang lebih kecil darinya itu.

"Kenapa? Apa kau hanya akan mempermainkanku?"

"Kau sangat needy, baby.."

Jimin langsung meremang mendengar suara deep Jungkook. Apalagi, setelah itu Jungkook benar-benar tak membiarkan bibirnya mendesah dengan bebas. Kedua labium itu kembali saling melumat. Menghisap dengan kuat hingga membuat Jimin menggelinjang merasakan kenikmatan yang belum sepenuhnya Jungkook berikan.

Bibir bawah digigit, memberikan sinyal untuk pria manis membuka mulutnya. Setelah mendapatkan apa yang ia mau, Jungkook segera melesakkan lidahnya meminta perlawanan.

Jimin mulai mengimbangi apa yang Jungkook inginkan. Beberapa menit, Jimin merasakan bibirnya kebas. Pasokan oksigen pun sudah mulai menipis. Jungkook menyadari saat Jimin menepuk dadanya.

"Sangat submissive," ucap Jungkook lirih lalu melepaskan bajunya di hadapan Jimin. Setelahnya, Jungkook menarik fabrik untuk lolos dari tubuh Jimin. Menampilkan tubuh mulus, yang bagi Jungkook itu sangat menggairahkan.

"Ahh.." Jimin langsung membusungkan dadanya saat Jungkook dengan lapar menyusu putingnya. Bahkan, tonjolan kecil satunya pun mendapat pilinan. Jimin hanya bisa memejamkan mata saat Jungkook menggigit dan menarik putingnya, bahkan hingga menghasilkan bunyi kecipak. Sangat sensual di pendengaran Jimin.

"Jung—ahh,"

Jimin bahkan tak sadar kapan celananya terlepas. Kini, pria bongsor itu sudah menatap lapar bagian bawahnya.

"sudah sangat ingin, uh?" ucap Jungkook sarkastik sambil menyunggingkan senyumnya. Tak lupa ia menjilat bibirnya sendiri saat tahu Jimin sedang memperhatikannya.

"Enghhhh..!!"

Jimin mendongak sambil melepaskan desahannya ketika Jungkook membuka mulutnya dan melahap dengan penuh gairah.

Menjilat, mengulum, bahkan menghisap hingga tubuh Jimin terasa ikut terbang. Merasakan kenikmatan yang tak pernah ia peroleh, Jimin hanya bisa mencengkeram bantal dan menghempaskan kepalanya berulang kali.

Kumpulan Oneshoot / Cerita Pendek KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang