Bastard pt 5

1.7K 145 4
                                    

Ini dobel up. Aku dapat apa?

Vote, Komen, Follow!

'Pertemuan kembali'

Jungkook tak bersemangat. Jam kuliah diundur karena dosen berhalangan hadir. masih ada waktu 4 jam untuk ia bermalas-malasan. membuka grup chat tapi masih kosong, bahkan terakhir ia datang beberapa hari yang lalu.

"Kookie?" sang Eomma masuk dan mendapatkan anak semata wayangnya sedang bermalas-malasan.

"Kau tidak kuliah?"

"Diundur nanti jam 11 eomma. Ada apa?"

"Umm, eomma mau tanya. Apa kau tahu dimana Jimin tinggal?"

Jungkook terkejut.

"J-Jimin? Kenapa eomma mendadak menanyakannya?"

"Entahlah. Eomma tiba-tiba rindu dengannya,"

Jungkook diam. Lalu menggelengkan kepalanya,

"Kau tak tahu alamatnya? Sayang sekali. Eomma semalam berbincang dengan salah satu kenalan. Anak laki-lakinya menyukai seorang laki-laki mungil tapi manis. Eomma jadi teringat Jimin. Bukankah Jimin sangat manis?" Ny. Jeon terlihat mengembangkan senyum sambil mengingat wajah Jimin.

"Dan menggemaskan," batin Jungkook.

-Bastard-

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Jimin yang masih menyusuri jalan pertokoan.

Bukan untuk berbelanja, tapi Jimin sedang mencari pekerjaan. Berada di rumah Namjoon dan menganggur, bukan ide yang tepat. Pasalnya, dia juga harus membayar hutang yang terus berbunga. Ibunya yang sedang mendekam di balik penjara sungguh tidak bernasib baik. Selain dituduh melakukan pembunuhan, dia juga menanggung uang ganti rugi pemakanan.

Kini, Jimin hanya bisa terus berusaha mengumpulkan uang. Dia juga ingin menyewa jasa pengacara untuk membebaskan sang eomma. Jimin harus bekerja keras.

Kemantapan hatinya rupanya disertai dengan nasib baik. Dia melihat ada lowongan kerja sebagai pegawai part time. Dengan senyum lebar, ia masuk ke dalam restoran sederhana itu.

Sore harinya,

Namjoon bergegas masuk ke dalam rumahnya karena diluar hujan lebat. Meletakkan mantel serta mencopot sepatu bootnya sebelum benar-benar memasuki ruang tamu.

"Sepi sekali. Ah, mungkin dia tertidur.." Pria tampan itu kemudian berjalan ke dalam kamar, tentu saja untuk mencari Jimin.

"Ji?" Namjoon tak mendapatkan pria mungil kesayangannya itu tidur di atas ranjangnya. Berjalan ke kamar mandi dan nihil. Kemudian, merogoh ponsel lalu mendial nomor Jimin. Keningnya mengerut saat panggilannya tak mendapat jawaban dari seberang.

~ ~

Dengan wajah sumringah, Jimin kembali ke rumah Namjoon. Tangan mungilnya menenteng sebuah kantong berukuran sedang.

Namun, senyum cerianya mendadak luntur saat mendapati Namjoon duduk di ruang tamu dan sepertinya sudah menunggunya.

Dengan perasaan yang cukup canggung, Jimin menyapanya.

"H-hyung, kau sud—"

"Kau darimana saja?" potong Namjoon dengan nada dingin.

Sambil berjalan mendekat, Jimin menjawab dengan ekspresi panik. Takut jika pekerjaannya justru membuat hyung nya ini marah.

"A-aku dari bekerja hyung. Ah, hyung, tadi aku diterima sebagai pekerja part time. Tapi ahjuma pemilik kedai menyukai pekerjaanku. Jadi, mulai besok aku disuruh bekerja full time. Wooah, hyung..aku senang sekali..!"

Kumpulan Oneshoot / Cerita Pendek KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang