My Sweet Husband

3.5K 173 10
                                    

Warning: Spicy and dirty talk!

Children, go away!


Aku Park Jimin dan aku sangat bahagia saat ini. Tentu saja siapa yang tidak akan bahagia jika menikah dengan seorang Jeon Jungkook. Pria dewasa itu terus mengucapkan kata cinta, bahkan rela membawaku ke California untuk berbulan madu.

Ya, saat ini aku sedang meringkuk di dalam kamar hotel tipe president suite, tentu masih dengan tubuh yang telanjang bulat. Tadi malam adalah malam pertamaku dengan Jungkook.

Ku lihat pria gagah itu sedang menelpon seseorang, aku rasa urusan pekerjaan, dan dia terlihat sangat seksi.

Pinggang yang ramping dengan perut rata six pack, makin membuat libidoku pagi ini kembali bangkit. Dada telanjang yang bidang dengan otot dada yang keras, makin menonjolkan nipple-nya. Padahal tidak sedang bergairah bersamaku—tak seperti semalam yang dengan puas ku hisap nikmat—hingga menegang keras. Ah rasanya aku ingin kembali berada di atas tubuhnya.

Aku masih menyukai pemandangan di depanku ini. Jungkook punya otot bisep yang besar, bahkan proporsional. Keindahan itu makin sempurna dengan tato di hampir memenuhi lengan kanannya.

Entahlah, aku sebenarnya kurang menyukai pria bertato, atau lebih tepatnya tidak peduli, dulu. Tapi, jika itu Jungkook, aku sangat menggilainya. Bahkan, aku juga membubuhkan beberapa tattoo kecil di tubuhku.

Oh my God! Lihat lengannya yang besar. Aku masih ingat saat lengan itu menopang tubuhnya saat berada di atasku, menggempur lubang analku hingga kami benar-benar lupa waktu.

Celana boxer yang dipakai saat ini pun tak mampu menutupi ukuran juniornya, padahal tidak sedang menegang.

Ah, sepertinya aku terlalu menggilai tubuh suamiku itu. Aku hanya bisa meremat selimut tebal ini saat merasakan bagian selatanku menegang. Ku gigit bibirku tanpa Jungkook tahu. Memejamkan mata, dan tanpa sadar mengeluarkan lenguhan kecil saat kedua pahaku saling bergesekan.

Sial! Apa desahanku terlalu keras?

Jungkook mendekatiku sambil mengerutkan keningnya. Aku tahu tatapannya menggelitikku.

"Suka sekali memandangiku huh?" ucap Jungkook yang masih berdiri di samping aku berbaring.

Aku hanya mengangguk sambil menggigit bibir. Jujur saja aku ingin morning sex atau semacamnya. Juniorku menegang hanya dengan melihat tubuh Jungkook.

"Suara desahanmu terdengar. Untung saja klienku tak menyadarinya—"

"Mian.." ucapku yang kurasa terdengar sangat 'ingin'.

Jungkook justru diam menatapku. Lalu melihat ke arah selangkanganku, yang memang terus aku gerakkan.

"Kenapa baby? Kau terlihat gelisah,"

Aku malu, aku memilih diam. Tapi Jungkook justru menyingkap selimutku.

"Wow beib, kau tegang?"

Jungkook malah naik ke ranjang dan jemarinya mulai mengelus juniorku. Tapi tatapannya sungguh membuatku malu.

"Sebaiknya dibebaskan bukan? Ingin kubantu?" Jungkook jelas menggodaku.

Dia mulai melumat bibirku. Dengan penuh kelembutan mulutnya menghisap, mulai bibir bawah lalu bibir atas. Begitu seterusnya hingga kurasakan jika juniorku sudah ada di genggamannya.

"Eunghhh.." desahanku keluar dengan bebasnya. Ini yang ku mau.

Kini Jungkook melepas ciumannya dan justru berpindah ke kedua pahaku. Mengecupinya dengan perlahan,kecupan kupu-kupu di paha dalam, dan bergerak naik.

Kumpulan Oneshoot / Cerita Pendek KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang