Happy Eid Mubarak 1442 H. 😊
Minal Aidin Wal Faidzin,
Mohon maaf lahir dan batin. 🙏Jangan lupa tekan "⭐" nya dulu yak. 🤗
***
Beberapa hari yang lalu, Naya melaksanakan wisuda. Berbeda dengan Sakti dan Arum yang di dampingi keluarganya, Naya hanya di dampingi Pak Anton- Asisten Kakek Surya. Tapi Naya tidak berkecil hati. Dia sudah terbiasa dengan kesendiriannya ketika melewati momen spesial dalam hidupnya.
Meski tak di dampingi keluarga, Naya pun ikut berfoto juga dengan Sakti juga keluarganya. Dia berfoto juga dengan Arum juga keluarganya. Bahkan Naya pun juga berfoto bersama Anung dan calon istrinya, Kayla.
Ya..... setelah pertemuan Naya dan Anung malam itu, seminggu kemudian Anung dan keluarganya resmi melamar Kayla. Pernikahan mereka rencananya akan digelar satu bulan setelahnya.
Anung sempat menanyakan sosok suami Naya yang tidak datang mendampingi Naya di acara wisuda Naya. Tapi Pak Anton segera menjawab bahwa beliaulah yang diutus Tuan Mudanya untuk menjadi wali Naya. Dan Anung pun kembali di buat bingung dengan situasi pernikahan yang sedang dijalani Naya. Tapi Naya pun meyakinkan pemuda itu kalau keadaannya baik-baik saja.
Walaupun sebenarnya dalam hati, Naya merasakan perasaan sesak menggelayutinya. Dia paham betul, dia tak akan bisa membuat pernikahannya berjalan normal. Suaminya tak akan mungkin membagi sedikit kasih sayang dan sedikit sikap adil padanya. Naya merasa semuanya hanya akan sia-sia jika dia memilih untuk tetap berada di bahtera yang sama dengan Arka dan istri keduanya, Vanya.
Sore ini Naya tiba di rumah setelah siang tadi pergi ke kantor seorang pengacara. Dia berkonsultasi dan mengatakan keadaan rumah tangganya tanpa menyebutkan siapa suaminya, awalnya. Tapi setelah berjam-jam terlibat obrolan serius dan Naya mantap memutuskan untuk memilih berpisah, barulah Naya mengatakan siapa suaminya.
Bu Melinda, sang pengacara yang di percaya Naya itu pun mulanya kaget mendengar nama Arkanza Putra Pradipta disebut Naya sebagai suaminya. Karena Bu Melinda tahu betul kalau Arka adalah keponakan dari pengacara terkenal yaitu Om Herman. Dan setelah melihat surat nikah Naya dan Arka, Bu Melinda pun berniat membantu gadis itu. Dia merasa sangat bersimpati dengan keadaan yang dialami Naya dalam pernikahannya.
Naya segera naik ke kamarnya setelah bertegur sapa dengan Bibi. Tapi saat melewati ruang kerja Kakek Surya yang sekarang menjadi ruang kerja Arka, Naya tidak sengaja mendengar percakapan Arka dan Vanya yang pintunya tidak tertutup rapat.
"Sayang, udah setahun lebih loh kita menikah. Tapi kita sekali pun belum pernah berhubungan suami istri," suara Vanya terdengar di telinga Naya.
Dan Naya pun kaget bukan main mendengar penuturan Vanya itu. Jadi itu artinya Kak Vanya juga masih suci sepertiku? Tapi kenapa? Apa jangan-jangan..... Naya membelalakkan matanya sambil membekap mulutnya saat pemikiran kalau Arka bukan pria normal terlintas di pikirannya. Dan suara Vanya pun kembali terdengar.
"Sebenernya apa maksud Kakek kalo kamu harus berhubungan dengan Naya dulu, baru kemudian kamu boleh berhubungan denganku?" ucap Vanya.
Naya kembali membelalakkan matanya mendengar ucapan Vanya barusan. Sebenernya apa yang sedang terjadi? Kenapa aku gak tau apa-apa soal permintaan Kakek yang itu? batin Naya.
"Selain karna status Naya sebagai istri pertama, kamu juga udah tau alasan yang lainnya kan? Apa aku harus memberitahumu lagi?" suara Arka terdengar menyahut.
"Tapi aku gak rela kalo kamu duluan berhubungan dengan dia. Yang saling mencintai kan kita berdua, jadi aku gak mau dapet bekas Naya," ucap Vanya.
"Makanya sampai sekarang aku gak bisa berhubungan sama dia karna takut menyakiti kamu, sayang. Lagi pula..... aku tidak bisa berhubungan suami istri dengan gadis yang tidak aku cintai meskipun dia juga istriku," sahut Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pertama (END)
Ficción General{18+}..... "Aku tau kehadiranku tak kau inginkan. Tapi akupun juga terluka. Aku menanggung banyak luka seorang diri sejak dulu. Hingga aku hampir terbiasa dengan semua luka itu." ~ Kanaya Maheswari "Loe itu penganggu! Kehadiran loe cuma ngerusak mas...