Selamat Membaca:)
***
09.33
LINEBintang
nishDanish
Apa?Bintang
Tgs Pak Bambang udh?Danish
Blm,
Nyari bareng?Bintang
Ayok, tpi jmptDanish
OtwSetelah menunggu sekitar 10 menit, Bintang dan Danish segera berkeliling kota untuk mencari berita. Yaps ini sudah sangat sering mereka lakukan, entah mengapa dua semester belakangan mereka lebih sering mencari berita.
Kadang mereka bertanya apakah kampus lain dengan jurusan ilmu komunikasi juga seperti itu? Mata kuliah jurnalistik dituntut untuk lebih sering turun kelapangan. Tapi lebih baik begitu, mereka lebih senang untuk turun kelapangan dari pada harus berkutat dengan laptop seharian. Ya walaupun proses editing juga harus berhadapan dengan laptop juga.
"Motor Theo lo pake? Emang orangnnya nggak butuh?"
"Dia pake mobil gue, kasian balik malem mulu dia."
Bintang mengangguk paham. Mencari berita memang lebih enak menggunakan motor ketimbang mobil yang tidak bisa nyalip ketika macet.
"Kadang kalo lagi jalan nyari berita kayak gini tuh gue suka mikir." ujar Bintang sedikit mengeraskan suara agar Danish mendengarnya.
Danish diam, menunggu Bintang melanjutkan pembicaraannya.
"Jurnalis tuh jahat nggak sih? Maksud gue kan mereka kerjaannya nyari berita. Berita tuh ada konfliknya. Berarti mereka kalo ada masalah seneng dong?" tanya Bintang seperti memancing Danish untuk berargumen.
"Tapikan nggak semua berita yang ditampilkan buruk. Kita juga kan tau kalo ada yang namanya hard news ada yang namanya soft news." Danish menyahuti.
"Mereka seneng bukan karena ada masalah yang bakalan diangkat jadi topik pembicaraan, tapi mereka seneng karena tugas mereka berkurangan sedikit di hari itu, ya walaupun perlu proses editing yang emang nggak makan waktu sedikit."
"Jurnalis juga nggak jahat, yang jahat tuh warga biasa yang ngambil foto dan video seenaknya" lanjut Danish.
"Ya iya sih Nish, tapi nih ya kalo ada kecelakaan terus diliput, gue yakin para jurnalis bakalan bilang dalam hati kayak gini 'yess dapet topik bagus' secara nggak langsung mereka seneng kalo ada kecelakaan." Bintang masih tetap pada pendiriaannya.
Danish manggut-manggut memahami perkataan Bintang. "Nggak semua jurnalis kaya gitu. Media yang kredibel pasti bakalan perhatiin pedoman sama kode etik jurnalistik."
"Ganti topik deh, pembahasan kita berat banget kayaknya."
"Kan yang mancing lo."
Bintang tidak menanggapi Danish, dirinya hanya sibuk melihat kanan kiri, siapa tau ada sesuatu yang cocok untuk bahan beritanya.
Jam 1 siang mereka belum juga mendapatkan apa-apa. Cuaca hari ini lumayan terik, membuat Bintang yang sedikit pusing karena sinar matahari yang terlalu menyengat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Danish [END]
General FictionMelangkah jauh demi sebuah harapan. Awalnya aku mengira kalau keputusan itu adalah jalan terbaik yang pernah ada. Hingga tak sadar, bahwa banyak hambatan untuk mencapai garis selesai. -Danish- _______ Danish itu emosian dan galak. Tapi kalau sama Bi...