53.) This wound feels real.

475 22 60
                                    

* Happy Reading *
==============


" Tertawa dan menangis secara diam diam untuk menyembunyikan keadaanku yang sebenarnya, biarkanlah luka ini terasa nyata dan pasti membekas sampai kapanpun, ini sungguh melelahkan " ~ Kim Airin

•••


Airin POV.

Pantai Gyeongpo, Korea Selatan.

~ Pukul 17.35 sore waktu Seoul~

Pantai.

Satu kata yang menggambarkan suatu tempat yang begitu menenangkan bagi sebagian orang, termasuk aku sendiri. Dan disinilah sekarang, menikmati waktu menjelang sore dengan berjalan dibibir pantai dengan bertelanjang kaki.

Sengaja, biarkanlah kedua kaki ini merasakan begitu dinginnya air pantai pada sore hari ini.

Aku melihat ke ufuk barat, disana sebentar lagi sunset akan menjelang membuat hawa sekitar menjadi sedikit menghangat, tak peduli apakah nanti malam akan mendingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat ke ufuk barat, disana sebentar lagi sunset akan menjelang membuat hawa sekitar menjadi sedikit menghangat, tak peduli apakah nanti malam akan mendingin. Yang aku butuhkan saat ini hanya sebuah ketenangan.

Dengan mengeratkan cardigan yang ku pakai agar lebih rapat menutupi tubuhku yang mulai agak kedinginan, memastikan langkahku benar dan tak menginjak pecahan kerang yang bersembunyi di antara kerumunan pasir berwarna putih semi pudar, itu bisa saja melukai telapak kaki ku.

Mengedarkan pandangan menyapu bersih ke seluruh penjuru tepian pantai ini, merelakan rambutku mulai tertiup angin. Keadaan pantai ini sangat sepi pada hari ini, mungkin juga bukan hari libur sehingga tak banyak yang mendatanginya.

Baguslah, memang tempat ini yang ku cari.

Mewujudkan sebuah ketenangan.

Deburan ombak terus terdengar begitu keras, seolah olah mereka saling kejar mengejar untuk mengapai bibir pantai, angin disini lumayan kencang sehingga menerbangkan beberapa anak rambut ku, namun aku tak ambil pusing dengan menyelipkan kembali ke belakang telinga.

Menghentikan sejenak langkahku, tak terasa hampir satu jam semenjak kedatanganku seorang diri ke pantai ini telah aku habiskan untuk menjelajahi sepanjang bibir pantai yang dapat aku lalui ini, jadi sekarang memutuskan untuk duduk beralaskan pasir yang tak dapat dihitung adalah pilihan yang tepat.

Menaruh kedua sepatu hitamku disebelah persis dudukku sekarang, menekukkan kedua kaki sebatas lutut dan meletakkan kedua tangan ku diatasnya, menghadap langsung ke arah matahari yang akan terbenam dalam hitungan menit.

My Sweet Husband || Yoon Jeonghan { COMPLETE }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang