59.) You can't lie to me anymore.

980 24 24
                                    

* Happy Reading *
================

" Saat sebuah harapan yang telah terwujud tak lagi bisa disembunyikan, apakah itu dapat membuat kita lebih baik? " ~ Yoon Jeonghan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Saat sebuah harapan yang telah terwujud tak lagi bisa disembunyikan, apakah itu dapat membuat kita lebih baik? " ~ Yoon Jeonghan.

=====

🌸🌸🌸

=====

~ 1 Minggu Kemudian ~

Hari ini, di malam yang bisa dibilang cukup mendung dengan beberapa awan kelam yang bergelantungan di langit, menandakan akan turun hujan dalam beberapa saat lagi. Angin kencang mulai bertiup dengan pasti membuat hawa dingin mulai merebak kemana mana.

Jam telah menunjukkan pukul 08.02 malam waktu Seoul, mungkin waktu untuk beberapa orang yang masih bekerja di berbagai gedung perkantoran dan tempat lainnya. Untuk sebagian orang mungkin digunakan untuk beristirahat di rumah masing masing.

Termasuk untuk Airin, dia pulang dari Cafe sekitar pukul 6 sore. Itupun telat pulang karena sibuk mengurusi cabang Cafe di daerah Namgook-si, cukup melelahkan memang. Dan malam ini dia memutuskan untuk memilih berbaring di kasur empuk kamar tamu.

Dengan memakai sebuah dress panjang warna biru langit dengan motif bulat putih kecil dan itu sudah cukup hangat untuk malam ini. Airin menghela nafas panjangnya setelah meletakkan ponsel miliknya di atas nakas sebelah ranjang, lagi lagi tak ada pesan masuk dan itu sangat membosankan.

Suasana kamar ini sepi, hanya ada dirinya.

Dia sendirian.

Jeonghan memang sudah pulang dari tadi. Pasti sekarang dia masih sibuk berkutat dengan berkas kantor nya di kamar lantai atas, Airin menduga itu karena dia sempat melihat pria Yoon itu pulang dengan membawa berbagai kertas berkas dalam sebuah tas hitam.

Bicara soal hubungan keduanya, masih dingin. Apalagi sikap Airin, dia tak mau berbicara apapun kalau Jeonghan tidak memulainya. Jeonghan seringkali meminta Airin untuk tidur dengan nya, alasan nya simpe. Ingin menjaga Airin katanya.

Untuk saat in sekedar untuk bertatapan muka pun rasanya berat, apalagi untuk Airin. Mungkin, luka ini sudah agak menghilang darinya tapi entah karena hal apa mesti luka itu akan terasa lagi. Entah itu karena mengingat Jeonghan atau bertemu langsung dengan pria Yoon itu.

Mood nya sungguh tak bisa diajak kerjasama, kadang naik drastis menjadi bahagia dan berakhir dengan menangis. Hormon kehamilan nya juga semakin menyiksanya, setiap harinya pasti akan mengalami morning sickness dan menghabiskan waktu berjam-jam di kamar mandi, dan dia berangkat dengan tubuh lemas dan berakhir kelelahan jika pulang ke rumah.

My Sweet Husband || Yoon Jeonghan { COMPLETE }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang