21.) That Night

560 50 22
                                    

• | Happy Reading | •


~ Pukul 22. 24 malam waktu Seoul ~

" Haruskah aku mencobanya? Ku pikir ini cocok untuk ku? "

" Ah benar, kalau begitu? Sinhye-ah? Coba kau pakai ini? "

Jari jemari remaja perempuan itu mengambil sebuah anting berikon mawar kecil, lantas dia memasangkan anting tersebut di kedua telinganya. Begitu sudah terpasang, dia bersorak takjub diikuti tawa heboh ketiga teman temannya atas anting yang menurutnya cocok untuk dipakainya itu.

" Woah? Astaga? Ini benar benar cantik! Aku menyukainya! "

" Apa kataku tadi? Kau pasti menyukai nya? "

Sedangkan, beberapa meter jauhnya dari gerombolan gadis remaja yang heboh duduk disebuah karpet biru itu. Yoon Jeonghan hanya terduduk sembari menghela nafasnya, melipat kedua lengan dada dan menatap malas ke arah adik perempuan dan para teman sebayanya.

Lelaki itu beralih menatap sang ibu yang tengah sibuk entah berbicara apa dengan Airin, keduanya duduk berdekatan di sofa yang Jeonghan dudukki.

" Eomma.. "

Eomma Yoon menoleh menatapnya, " Kenapa? "

Otomatis sang istri juga ikut menatapnya.

Jeonghan lagi lagi menghembuskan nafas kecilnya, " Harus sekali anak itu membawa pasukan nya ke rumah kita semalan ini? Apa Eomma tak terganggu? "

Eomma Yoon menatap Airin sekilas, wanita bermarga Kim itu terkekeh kecil mendengar keluhan sang suami.

" Eomma tak masalah, karena mereka juga yang menemani Sinhye sedari acara pemberkatan kalian berdua tadi pagi sampai pesta tadi. Ya.. hitung hitung sebagai teman bagi Sinhye, kapan lagi anak itu bisa heboh sampai selarut malam begini? "

Jeonghan lantas mendelikkan kedua matanya lucu begitu mendengar jawaban Eomma Yoon. Apa apaan, lelaki Yoon itu memijat pusing pangkal hidungnya. Sungguh, malam ini rasa nya dia ingin beristirahat setelah seharian acara pernikahan nya dengan Airin akhirnya terlaksana. Hari yang selama ini ia tunggu, dan Kim Airin telah ia miliki sebagai istrinya.

Setelah pesta selesai, keduanya memutuskan untuk bermalam dikediaman Eomma dan Appa Yoon. Selagi besok digunakan untuk beres beres barang yang akan dibawa menuju rumah yang telah Jeonghan persiapkan.

Dan saat malam kian menjelang larut, Yoon Sinhye bersama temannya sibuk membuka satu persatu dari sekian banyak kotak hadiah pernikahan yang Airin dapatkan. Terlalu banyak hadiah, dan Airin tak mungkin bisa menyimpan semua itu. Jadi, dia membiarkan Sinhye membukanya dan urusan siapa yang menyimpan nanti, tak ia permasalahkan.

" Apa mereka menganggumu? "

Jeonghan mendongak, begitu suara Appa Yoon terdengar dan sang ayah duduk tepat di samping Eomma Yoon.

" Appa bayangkan saja, suara tawa mereka bahkan masih terdengar ketika ku mandi dikamar atas? Mustahil kalau mereka tidak membuatku terganggu. "

Eomma dan Appa Yoon tertawa kecil, Airin menggelengkan kepalanya menatap Jeonghan. Pembicaraan mereka mungkin tak terdengar dari jarak beberapa meter, buktinya Sinhye dan ketiga teman nya masih sibuk tertawa tak jelas dan kelihatan heboh sekali.

Wanita bermarga Kim itu memilih beranjak dari duduknya, lalu melangkah menuju tempat dimana Sinhye dan ketiga teman nya berkumpul. Duduk dengan perlahan di samping Sinhye yang tersenyum begitu mendapati ada kehadiran sang kakak ipar disampingnya.

" Apa kalian menyukai semua ini? " Airin bertanya kepada Sinhye dan gadis usia remaja itu.

Mereka kompak mengangguk.

My Sweet Husband || Yoon Jeonghan { COMPLETE }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang