62.) A Wound that Fades and Ends.

798 22 23
                                    

* Happy Reading *
===============

" Perlahan, ku buat luka mu memudar dan berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Perlahan, ku buat luka mu memudar dan berakhir. Dan sekarang, kebahagiaan pun aku berikan kepadamu. - Yoon Jeonghan.

===== •••• =====


~ Pukul 07.10 pagi waktu Seoul ~

Suara kicauan burung terdengar makin keras adanya, membuat Kai menggeram kesal. Dia mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap dengan kedua bantal menutupi telinganya.

Jangan tanya dimana selimut nya, sudah tentu terlantar di sebelah ranjang itu dengan tidak elit nya. Kusut terbentuk entah kemana.

Sungguh dia buat kesal pada pagi hari ini, dari tadi malam dia tak bisa tidur dengan nyenyak. Dan tau tau sekarang sudah main pagi saja. Secepat itukah waktu berjalan?

Tunggu, sejak kapan kicauan burung berubah menjadi sebuah alarm lucu berbentuk hewan? Agaknya Kai lupa akan kebiasaan nya yang selalu menyalakan alarm tiap pagi.

Bagaimana dia bisa tidur dengan nyenyak, kalau pikiran nya masih saja terselimuti oleh perkataan Jeonghan di Cafetaria malam itu, belum lagi dia yang mendapat teguran keras dari atasan rumah sakit ini. Menyebabkan dia harus rapat dengan dokter muda lainnya, tengah malam lagi.

Bruk!

" Haishh, mati saja kau!? " Kai melempar satu bantal tepat ke alarm yang menjadi sumber bunyi keras yang membuatnya terganggu tidur dari hangat lagi ini.

Alarm berbentuk panda itu jatuh, namun masih berbunyi dengan keras saja. Tahan banting rupa nya, Kai mengabaikan nya sampai 2 menit lebih.

Sungguh, pagi hari ini dia sangat malas untuk melakukan apapun. Dan niatnya hanya berbaring santai di ranjang empuk ini, tapi alarm itu sangat lah menganggu nya. Ingin membuang nya, tapi dia malas beranjak dari ranjang ini.

Apalagi perkataan dari mulut Jeonghan yang selalu saja menghantui pikirannya semenjak tadi malam. Seolah seperti kaset CD, dan selalu saja berputar dalam otaknya. Tak akan pernah berhenti.

" Jangan pernah bermain main dengan saya? Kau harus ingat, akan ada yang mematai matai mu selalu setelah ini, jadi bersiaplah untuk itu? "

" Ingat satu hal? Kalau semua tadi tak terbukti dan anda berani macam macam dengan istri saya? Siap siap untuk hadapi saya!? "

Hingga dia tak tahan lagi dan pada akhirnya dia bangun secara spontan dan menggerang kesal pada pagi hari ini. Berlalu berdiri diatas ranjang dan melempar bantal secara brutal ke arah alarm itu hingga dia hancur tak terbentuk.

My Sweet Husband || Yoon Jeonghan { COMPLETE }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang