• | Happy Reading | •
___••• ___
~ Pukul 08.22 pagi waktu Seoul ~
" Akh akh, aish kenapa jadi sesakit ini? "
Airin menggelengkan kepalanya pelan melihat Jeonghan yang meringis kesakitan akibat beberapa kantong plastik berat yang lelaki itu pegang di kedua tangannya.
Airin berbalik menyusul sang suami yang tertinggal beberapa meter darinya, dan mengambil alih dua plastik berisi barang itu untuk ia pegang.
" Bukankah aku sudah bilang kau tak perlu membawa nya? Tanganmu masih belum membaik Han? " Ujar Airin setelah dua kantong plastik itu ia pegang.
Jeonghan menghela nafas kecilnya, menatap kesal ke tangan kanannya yang masih berbalut perban dan menatap tak enak ke Airin. Dia jadi tak bisa membawakan barang yang sehabis mereka beli itu.
" Tapi aku ingin membantumu, itu pasti berat untuk mu bukan? " Jawab Jeonghan, keduanya berjalan berdampingan di jalanan yang kanan dan kirinya terdapat perumahan, apartemen bertingkat yang terlihat elit namun rapi.
" Aku bisa membawa dengan tangan kiri ku? "
Airin menjauhkan dua plastik itu saat Jeonghan kembali akan memegangnya, dia menggeleng pelan.
" Kau akan keberatan, tidak usah? "
" Kau yakin tak apa? "
Airin menggeleng pelan, " Tidak apa, sekalian olahraga pagi untukku? "
Jeonghan terdiam, tak membalas apapun lagi. Lelaki itu tersenyum tipis melihat Airin yang melangkah santai disamping nya dan tak begitu masalah akan barang belanjaan yang berat dikedua tangan nya.
Keduanya memang sehabis dari minimarket terdekat dari rumah keduanya, masih satu distrik sehingga Airin memutuskan untuk berjalan kaki saja. Untungnya ini hari libur, dan karena kebutuhan lemari pendingin sudah menipis jadi dia memilih untuk membeli beberapa bahan makanan dan kebutuhan lainnya. Tadinya, dia pamit untuk pergi sendirian, namun Jeonghan bersih keras untuk ikut menemaninya setelah beberapa saat bersantai usai sarapan keduanya selesai.
Sekalian jalan jalan pagi, kata Jeonghan.
Lelaki itu tak pergi ke kantor, cuti untuk sementara waktu dan juga atas permintaannya. Jeonghan memakai hoddie putih dan celana hitam panjang nya. Dan Airin memakai outfit yang tak jauh berbeda, hanya saja ia memakai hoddie warna cream dengan ukuran crop top oversize dan celana putih panjang. Cuaca semi dingin membuat keduanya memakai hoddie agar menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Tadinya, Airin melarang Jeonghan untuk ikut bersama nya dan lebih baik jika pria itu beristirahat saja. Namun, Jeonghan tetaplah keras kepala.
Dan Airin hanya menurutinya saja.
Tak masalah juga lelaki itu ikut bersamanya, walaupun mereka sempat berpapasan dengan beberapa ajhumma penghuni rumah di sekitaran jalan menuju minimarket dan Airin menyapa mereka dengan ramah.
" Tiba tiba aku kepikiran hal ini, bagaimana dengan mobilmu? "
Airin menoleh saat Jeonghan bertanya, ia menjadi kepikiran akan mobilnya yang beberapa waktu lalu terkena lemparan batu oleh anak buah Kyeong Suk yang membawanya secara paksa. Namun, setelah kejadian itu Airin telah menyuruh Asisten Kim untuk mengurus mobilnya.
" Masih dalam proses perbaikan, entahlah? Mungkin aku akan mengambilnya beberapa hari dari sekarang? "
" Kerusakan nya tak parah bukan? " Jeonghan memasukkan tangan kiri ke saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband || Yoon Jeonghan { COMPLETE }
Romance[ PROSES REVISI ] Sesuatu pernah memisahkan keduanya, beberapa masa lalu yang tak terduga, rasa cinta yang saling terbalaskan. Kisah hidup yang berlika liku, hingga akhir nya dapat membuat kebahagiaan yang berarti. Hanya untuk Airin Kim, dari Jeong...