[ BONUS CHAPTER ] •About Daehan•

562 19 0
                                    

* Happy Reading *
===============

Seoul, 1 bulan kemudian.

~ Pukul 08.53 malam waktu Seoul ~

" Eomma! "

Airin lantas menghentikan aktivitas berberes ruang makan dan dapur yang kebetulan telah selesai ketika putra nya itu memanggilnya. Airin pun membilas kedua tangannya diwastafel, lalu mendapati Daehan yang berdiri tepat di samping meja dapur.

Dengan kedua mata yang memerah seperti hampir menangis, jari jemari mungilnya juga dia mainkan dengan imutnya.

Airin menghembuskan nafas panjangnya, pasti ini ulah suaminya lagi.

Airin berjalan, menghampiri Daehan dan berlalu membawa anak itu ke kursi counter dapur. Dia duduk, dan memegangi bahu serta mengusap surai hitam nan halus putranya itu.

" Kenapa sayang? Cerita sama Eomma, hm? " Kata Airin, dengan nada lembutnya.

Daehan mendekat, dan memainkan rajutan benang sweater yang dipakai Eomma nya itu.

" Appa, aku ingin bermain dengan nya tapi dia sibuk sendiri Eomma? Appa marah, padahal kan Daehan hanya ingin bermain. "

Airin menatap sendu ke anak itu, terus mengusap lembut surai halusnya.

" Appa jahat, hiks.. "

Tangis anak itu tak tertahankan, akhirnya dia menangis saat itu juga. Airin tak tega, dan memilih mengangkat tubuh mungilnya lalu mendekapnya dengan erat.

" Shutt, kau tak boleh berkata seperti itu hm? Appa tak jahat sayang? "

Daehan menatap Airin dengan isakkan yang masih terdengar jelas. Butiran air mata mengalir dan membasahi kedua pipi putihnya.

" L-lalu, kenapa Appa tak mau bermain dengan ku Eomma? " Kata anak itu dengan nada tak jelas miliknya.

Airin tersenyum hangat, mengusap lembut kedua pipi putranya. Memberikan ketenangan bagi nya.

" Appa itu sibuk bekerja karena kantor nya sayang? Daehan kan tahu, kalau Appa bekerja itu untuk siapa? Untuk Daehan juga bukan? Nah, tadi Appa bukan nya tak mau bermain dengan Daehan. "

Daehan terus menatap Airin dengan tangis yang perlahan mereda. Entahlah, dia hanya bisa tenang dalam dekapan Eomma nya ini.

" Tapi, karena Appa tak ada waktu lebih. Jadi, Appa tak jahat. Appa itu sangat sayang sama Daehan, besok bisa kok bermain dengan Appa. Appa libur besok, jadi Daehan paham hm? "

Airin mengakhiri perkataan nya dengan menoel pelan hidung mancung Daehan, lalu mencium lembut kening putranya. Tangis Daehan pun perlahan bisa mereda, dapat di lihat anak itu mengangguk kecil dengan perkataan nya.

Airin tersenyum lega, tangis anaknya untung tak berlarut-larut. Semakin mendekap tubuh Daehan ke pelukannya. Hari semakin malam, dan cuaca pun makin dingin. Airin mengeratkan, kaos lengan panjang nan tebal yang dipakai Daehan. Jika lebih diperhatikan, anak itu terlihat mengantuk. Kedua kelopak matanya pun sebenarnya sudah nampak sayu dari tadi.

Lagipula, ini sudah melebihi jam tidur nya Daehan. Memang anak itu jadi tidur terlalu malam gegara menunggu Jeonghan pulang dari kantor nya.

My Sweet Husband || Yoon Jeonghan { COMPLETE }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang