11.24 PM
Peperangan singkat itu berakhir. Tapi tak terlihat ada satupun kapal yang akan kembali. Dari sejauh mata memandang, hanya kapal tadi yang berlabuh di laut gelap yang membatasi antara pulau inti dan Athereio itu.
Ketiganya kini duduk dengan lemas di tepi dermaga. Rasa lelah dan takut menggerogoti tubuh mereka. Valora sudah terlelap. Jam menunjukkan pukul sebelas malam hari. Ia sudah lelah dan memang tak terbiasa terjaga hingga larut.
Farhan tengah sibuk mencuci pisaunya di tepi lautan. Entah kenapa ia sesekali diam menatap laut yang memerah karena darah dari pisaunya. Angga sendiri hanya diam melamun, terkadang terkantuk karena angin malam.
"Hey! Kalian tidak mau ke Athereio? Oh ya, peperangan yang keren, aku sangat mengapresiasinya." Suara seseorang yang tidak asing terdengar.
"Nagen?"
Nagen hanya tersenyum simpul. Di antara semua orang yang bertugas, seragam bagi Nomor Seri 1 hingga 5 memanglah dibuat berbeda. Tapi tidak ada yang ingat bahwa seragam untuk Nomor Seri 1 sangat elegan meski rupanya jauh lebih ketat dari seragam kekecilan Angga.
"Aku membawa sesuatu," Nagen mengangkat sebuah laser.
"Laser? Kau bawa laser?" Tanya Farhan.
"Tidak, tunggu dulu, belajarlah sabar!"
Click! WHUSSSHHH!
Sebuah helikopter hitam pekat terbang mendekat dengan lampu menyala. Turun hingga ketinggian yang mudah dicapai, siap mengangkut keempatnya menuju Athereio.
"WOA!" Farhan hampir saja terjebut ke laut karena posisi berdiri paling pinggir dan terkejut dengan tiupan dari baling-baling helikopter.
"Anggap saja bayaran karena aku datang terlambat. Cepat naik!"
Dengan bantuan tangga dari tali, Nagen naik duluan dan menjulurkan tangannya untuk menerima anggota yang lain naik. Itu helikopter militer dengan kapasitas 6 sampai dengan 8 orang per-heli nya.
"Woah, milikmu?" Tanya Angga setelah naik.
"Bisa dikatakan begitu. Maafkan jika aku terlambat. Lotus Pharmacy melakukan serangan ke Damanik Corp dan Shiba Company. Kita kehilangan banyak orang."
"Serangan? Berarti kita bukan yang pertama diserang!" Ucap Angga setelah berpikir cukup lama.
"Lotus Pharmacy mencuri beberapa ramuan herbal dan ramuan obat-obatan dosis tinggi. Aku mulai khawatir sekarang, bagaimana jika ... ah, sudahlah." Ucap Nagen sembari mengusap wajahnya lelah.
Ia terlihat sedikit putus asa dan khawatir. Kemungkinan besar ia juga membantu perlawanan di Damanik Corp tempatnya bernaung. Terlihat dari wajah kelelahannya dan keringat yang membasahi tubuhnya.
"Hey, Nagen, kita akan tetap bersama. Kita pasti bisa melawan mereka. Kita harus bisa, pasti bisa."
Nagen menatap lurus keluar jendela helikopter. Mereka mendahului kapal dan mendekati Rumah Sakit Pusat Athereio.
"Helikopter ini juga akan mengambil pasien, jadi pastikan barang kalian sudah terbawa semua, tidak terbawa kembali ke pulau inti." Nagen membenahi bajunya.
"Itu ... baju operasimu nanti?" Tanya Valora.
"Yeah. Perusahaan membuatkan yang baru tapi sialnya mereka memberikanku ukuran yang terlalu kecil. Mereka pikir tinggiku hanya 175 cm, aku tumbuh cepat, mereka saja yang lupa."
WUSH!!!
Nagen berjalan keluar dari helikopter setelah heli mendarat dengan baik dan sepenuhnya di atas gedung rumah sakit. Membantu satu persatu temannya turun dari helikopternya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOYALTY [ ENDED ]
Misteri / ThrillerKesetian itu, seperti mawar hitam rupanya. Started at 15 May 2021. Ended at 15 June 2021. Rombak (Revisi) at 15 June 2022.