HIRAETH - PART 18

76 23 5
                                    

Jennie dan Hayi tengah berjalan menuju ruang kelas mereka. Seluruh acara pertandingan hari ini telah selesai. Namun, mereka tetap tidak diperbolehkan untuk langsung pulang. Alhasil setelah kejutan yang diberikan oleh Hanbin untuknya tadi, ia langsung diantarkan oleh lelaki itu kembali kepada Hayi.

"Tunggu aku ya, setelah mengobrol dengan kepala sekolah aku akan segera menemuimu"

Jennie tersenyum dan mengangguk. Hanbin lalu pergi untuk menemui kepala sekola sementara Jennie berjalan berdua dengan Hayi.

"Tadi? Apa yang Hanbin lakukan? Cerita dong"

Jennie menceritakan seluruh kejadian tadi kepada Hayi. Dengan pipi merah terbayang bagaimana salah tingkahnya ia tadi di hadapan Hanbin. Dan detak jantung yang tak karuan bahkan untuk mengingat kenangan beberapa menit itu.

"Oh my god! I wanna have boyfriend! Please give me one please!"

Jennie tertawa mendengarkan celotehan Hayi.

"He will come" ucap Jennie

Jennie dan Hayi tertawa bersama dengan cerita-cerita yang mereka berikan. Semakin hari keduanya semakin dekat. Hayi yang selalu berada di sisi perempuan itu menjadi teman baik untuknya. Langkah Hayi terhenti ketika melihat tiga orang yang tengah berdiri di hadapan mereka. Hayi menahan tangan Jennie untuk memberitahukannya bahwa ia harus berhenti.

"Ada apa?'

"June, dia kembali"

Tubuh Jennie gemetar takut, kejadian beberapa bulan yang lalu masih membayangi dirinya ketika laki-laki itu bahkan tak segan untuk menendangnya. Dimana ia menjadi bahan tontonan satu sekolah dengan tawa yang keluar dari mulut mereka.

"Kita harus putar arah" ucap Hayi

Jennie dan Hayi hendak berjalan berbalik arah ketika di depannya berdiri Lisa dan Rose dengan tangan menopang dada.

"Buta! Kelas lo disana " teriak Lisa

Jennie menunduk takut, begitu pula dengan Hayi yang menggenggam tangan Jennie. Dirasakan tangan itu mengeluarkan keringat dingin karena menahan reaksi takut dari tubuhnya.

"Udah buta lo juga budeg ya atau bisu, ups" ucap Rose

Jennie menahan air matanya yang terasa sudah menumpuk di pelupuk matanya.

"June sini" ucap Rose

Lelaki yang dipanggil namanya itu datang menghampiri mereka bersama dengan kedua temannya juga, Yunhyeong dan Chan.

"Lo dendam sama si buta ini kan?" ucap Rose

June memandang Jennie dengan tatapan yang menusuk dan tak suka. Para murid sudah berkumpul untuk melihat pertunjukan di siang hari ini. Lisa mendorong tubuh Jennie hingga perempuan itu terhuyung dan jatuh ke belakang. Jika kalian tanya apa yang Hayi lakukan saat ini, Rose mencengkram tangannya dengan kasar agar perempuan itu tak ikut campur.

"Guys!" teriak Lisa kepada seisi sekolah

Senyum jahat muncul dari wajah cantiknya saat melihat Jennie yang ketakutan.

"Let's play the party!"

Beberapa siswa melempari tubuh Jennie dengan sampah dan juga telur busuk. Tubuh perempuan itu dilempari dengan keras sehingga telur-telur busuk itu pecah tepat mengenai seragamnya.

Play Song Breathe by Lee Hi

Bau dari telur busuk menyeruak ke seisi sekolah terlebih lagi oleh Jennie, rasanya ia ingin pingsan mencium bau busuk yang berasal dari telur itu.

HIRAETH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang