HIRAETH - PART 47

123 14 2
                                    

Play song Selamat Jalan Kasih cover by Shanna Shannon

Pagi hari itu, Jennie terbangun saat cahaya matahari masuk dari celah gorden di depannya. Perempuan itu merasakan sebuah tangan berada di kepalanya. Ia menggapai tangan itu dan menyimpannya di sisi tubuh Hanbin yang masih tertidur dengan tenang. Tak lupa ia menyelimuti tubuh lelaki itu dengan selimut. Dua orang lainnya pun masih dalam keadaan yang sama seperti beberapa jam lalu.

"Hanbin, aku membeli makanan dulu ya" ucapnya

Lelaki itu masih tertidur, Jennie memutuskan untuk menyiapkan makanan untuk ketiga orang disana. Ia berjalan keluar dari gedung rumah sakit dan mencari makanan di beberapa restoran yang ada di depan gedung rumah sakit.

"Hanbin, ingin makan apa ya?"

Dengan hati yang gembira ia berjalan menyusuri jalanan dengan beberapa restoran yang menyediakan makanan untuk sarapan di sana.

"Aku ingin memesan empat porsi untuk dibawa"

Pelayan itu mengangguk dan membuatkan pesanan Jennie tadi. Ia menunggu di sebuah kursi sambil sesekali bersenandung.

Pesanan datang, ia segera pergi ke kasir untuk membayarnya. Jennie berjalan untuk kembali ke rumah sakit tempat kekasihnya di rawat.

Lampu tanda merah yang menandakan mobil harus berhenti pun menyala, ia menyeberangi jalan dengan hati-hati.

Druag

Tubuh itu terbaring di tengah jalan, saat sebuah mobil menabraknya. Semua pejalan kaki yang berada di sana mengerubungi tubuh Jennie.

"Aku tidak-"

Kata-katanya tercekat, matanya perlahan sangat berat untuk membuka.

"boleh sep-"

Mata itu mengerjap-ngerjap beberapa kali.

"Hanbin menungguku"

Mata itu menutup kesadarannya menghilang, tubuh Jennie dilarikan ke rumah sakit. Beberapa dokter yang berjaga malam memeriksa keadaan Jennie. Perempuan itu tetap tak membuka matanya.

Senandung alunan piano terdengar di telinga Jennie. Ia berjalan mendekati sumber suara itu.

"Bagaimana aku bisa disini?"

Gadis itu berjalan-jalan di ruang putih tak berujung. Ia terus mendekati alunan piano itu, namun semakin ia mendekatinya semakin jauh pula jarak di antara mereka.

"Ini bukan rumah sakit itu"

Jennie kebingungan, ia terus berjalan tanpa arah. Hanya sebuah cahaya dengan latar putih yang mengelilinginya.

"Aku tak pernah melihat tempat ini"

Seseorang berdiri tak jauh darinya dengan senyuman itu. Wajahnya tampak jelas ia lihat.

"Kenapa mataku bisa sangat jelas?"

Ia terus berjalan ke arah seseorang yang perlahan mendekatinya. Dengan senyuman yang sangat tenang, lelaki itu mengecup keningnya lama.

"Hi, Duniaku"

"Hanbin?"

Lelaki itu mengangguk, Jennie memeluk tubuh Hanbin dengan sangat erat. Dia bahagia karena untuk pertama kalinya dia dapat melihat wajah itu, wajah seseorang yang selalu melindunginya.

"Kenapa kita di sini, Hanbin-ah?"

Hanbin menggeleng.

"Aku kesini untuk menjemputmu"

HIRAETH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang