HIRAETH - PART 46

69 16 0
                                    


Play song I Will Go To Like The First Snow by Ailee 

Teman-teman mereka telah pergi dengan hanya tersisa Hanbin dan Jennie di dalam ruangan dingin itu. Sedari tadi pria yang duduk di ranjang rumah sakit itu terus menatap wajah Jennie tanpa memalingkannya sedetik pun.

"Kau mau makan buah?" tanya Jennie

Hanbin menggeleng, ia menarik tangan perempuan itu untuk duduk di sampingnya.

"Aku ingin memelukmu sebentar saja, boleh?"

Perempuan itu tertawa. 

"Aneh sekali sejak kapan kamu meminta izin?"

Hanbin terkekeh, lalu ia memeluk tubuh itu dengan sangat erat. Lama dan penuh kehangatan.

"Aku merindukan hal ini" ucap Jennie semakin mengeratkannya

"Pelukanmu sudah kembali"

Jennie mengangguk, air matanya kembali jatuh tapi mewakili kebahagiaannya saat ini.

"Aku tak ingin kehilangan pelukan ini lagi" ucapnya semakin mengeratkan pelukannya

Hanbin mencium puncak kepala gadis itu beberapa kali dengan sangat lembut.

"Ada yang kamu ingin ceritakan padaku?" tanya Hanbin

"Apa?"

"Hmm, apa saja boleh"

Jennie memikirkan hal yang bisa ia ceritakan selama satu minggu itu.

"Apa yang ingin kuceritakan? Pertama kali aku mendengar kabarmu terasa seperti petir yang menyambar tiba-tiba dan aku tidak bisa berpikir semuanya menjadi kosong, hari pertama tanpamu aku pergi ke sekolah dan semua orang menatapku sedih lalu menyemangatiku"

Jennie tertawa getir.

"Aku bingung harus senang atau kah sedih saat itu, hari kedua aku kembali menemuimu kamu tetap menutup mata, aku berpikir betapa jahatnya kamu karena meninggalkanku tidur terlalu lama"

"Lalu?"

"Hari ketiga aku berusaha tersenyum saat menemuimu tapi itu sulit, hari keempat Bunda dan Ayah datang untuk menjengukmu mereka bilang bahwa kamu pasti bangun dan kembali padaku, hari kelima aku melihat tanganmu bergerak tapi kau tetap menutup mata, hari keenam aku putus asa terlalu berat saat aku melihat kamu terbaring lemah dengan semua alat itu, hari ketujuh aku kembali kepadamu dengan mencoba untuk tersenyum dan kau kembali"

Lelaki itu tersenyum dan mencium kening Jennie.

"Maafkan aku membuatmu lama menunggu"

"Aku bahkan bisa menunggumu dalam waktu bertahun-tahun tetapi bukan untuk menunggumu dalam menutup mata"

Lelaki itu mengacak rambut Jennie gemas membuatnya tertawa bersama.

"Kau mau makan sesuatu?"

"Ayam goreng"

Jennie berdiri dari tempatnya duduk.

"Kau mau ke mana?"

"Membeli ayam goreng"

"Pesan saja dan kita tetap kencan di sini"

"Hanya kau yang menyebut ini kencan"

"Asal ada aku dan kamu itu sama saja dengan kencan kita berdua"

"Membicarakan tentang kencan, malam itu seharusnya menjadi hari kencan kita"

"Ayo kita lakukan saat aku keluar dari rumah sakit" ucap lelaki itu tersenyum

HIRAETH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang