Hari senin selanjutnya tiba, hari dimana semua anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa kembali melakukan aktivitas kesehariannya dengan belajar dan bekerja. Hari ini lelaki itu datang ke sekolah seperti biasa, yaitu sepuluh menit sebelum gerbang sekolah ditutup. Walaupun ia memiliki jabatan sebagai ketua osis, sifatnya itu tak dapat ia hilangkan.
"Yang penting itu tidak terlambat" katanya
Hanbin masuk ke kelasnya seperti biasa. Ia berjalan menuju tempat duduknya saat ia melihat seseorang telah duduk di kursinya.
"Kita perlu bicara" ucap Lisa dan berjalan keluar mendahului Hanbin
Mereka berdua pergi ke koridor sekolah yang dirasa sepi dan nyaman untuk mengobrol.
"Apa yang ingin kau bicarakan?"
Lisa memeluk tubuh Hanbin secara tiba-tiba.
"Jangan seperti ini lagi"
Hanbin belum membalas pelukan dari perempuan itu.
"Aku sudah meminta maaf padamu sejak kemarin dan kau selalu tak mendengar"
"Itu karena aku marah, aku terlalu mencintaimu Hanbin-ah"
Hanbin membalas pelukan Lisa dan mengusap puncak kepala gadis itu.
"Maafkan aku"
Lisa tersenyum dibalik pelukan mereka berdua.
°°°
"Heh buta!"
Jennie terus berjalan tanpa mendengarkan seseorang yang ia tahu akan menjadi orang yang menghina fisiknya.
"Gue manggil lo buta!"
"Jennie" ucapnya singkat
"Ah terserah deh, pokoknya lo jangan lewat jalan itu, cari jalan lain"
"Kenapa? Ini jalan umum"
"Banyak nanya lo ya"
"Aku berkata benar"
"Ada Lisa sama Hanbin, jangan ganggu suasana"
Deg
"Kenapa hatiku mendadak sakit?"batinnya
"Udah sana putar balik, ngapain diam cosplay patung lo"
Jennie berjalan berlawanan arah dengan tujuan awalnya. Ia menahan sesuatu yang terasa akan jatuh dari matanya.
"Jennie jangan bermimpi, kau harus bangun"
Jennie berjalan dengan hati yang sesak dan air mata yang tertahan jatuh dari matanya. Ia harus kuat itu pikirnya.
"Jennie-shi" panggil seseorang
Jennie menegadah saat seseorang memanggil namanya.
"Siapa ya?"
"Aku Kim Donghyuk"
"Ah Kim Donghyuk-shi"
"Kau bukannya akan pergi ke ruang guru?"
"Iya benar kau tahu dari mana?"
"Aku juga akan kesana, kenapa kau memilih jalan memutar"
"Ah itu aku ingin berkeliling sekolah ini saja" bohongnya
"Ah begitu"
Jennie mengangguk.
"Jennie-shi, bolehkah aku bertanya?"
"Tentu saja"
Donghyuk memilah kata yang menurutnya tepat sebelum menanyakannya.
"Apa kau dekat dengan sahabatku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH | END
FanficCinta mengenai memberi dan menerima Cinta mengenai kebahagiaan dan kesedihan Cinta mengenai rasa ingin memiliki dan membahagiakan Tetapi... Cinta kami berbeda Cinta mengenai cara mengiklaskan