HIRAETH - PART 40

84 16 5
                                    

Di perjalanan pulang, Jennie terus mengarahkan pandangannya kepada Hanbin yang sedari tadi diam. Tangannya menggapai satu tangan lelaki itu yang tidak memegang stir.

"Hanbin-ah kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja, hanya saja ini membuatku sedikit terkejut"

"Apa yang akan kau lakukan setelah mengetahui mereka berkencan?"

Hanbin menepikan mobilnya di sisi jalan dan menatap gadis itu.

"Apa yang harus aku lakukan? Aku bingung"

Jennie tersenyum dan mengusap rambut lelaki itu.

"Kau tahu bahwa aku mencintaimu?"

Hanbin mengangguk.

"Dan aku juga tahu kalau kau mencintaiku"

"Apa hubungannya?"

"Apa kamu tahu apa alasanmu bisa mencintaiku?"

Hanbin menggeleng.

"Seseorang tak akan pernah tahu alasan mereka untuk jatuh cinta, karena bagaimanapun cara ia memikirkan hal itu tidak akan ada jawaban yang pasti"

Jennie menggenggam tangan Hanbin dan tersenyum manis kepadanya.

"Itu juga berlaku kepada mereka"

"Sejujurnya aku tak melarang pilihan itu, hanya saja akan sedikit canggung bukan?"

"Aku yakin hubungan mereka yang berjalan selama tiga tahun tanpa kita ketahui memiliki alasan kenapa mereka diam bukan? Dan saat mereka memutuskan ini pastilah itu pilihan yang sulit"

"Jadi apa yang harus aku lakukan?"

"Dia pasti akan menjaga kakakmu dengan baik, kau yang paling tahu Bobby daripada aku"

"Benar, semoga saja"

"Jangan merubah sikapmu terhadap keduanya, Hanbin-ah"

Hanbin tersenyum.

"Jennie-ya"

"Hmm"

"Tuhan sangat baik memberiku kesempatan untuk berjalan kepadamu"

"Kau tak akan bisa menemukan wanita lain sepertiku, jadi pastikan kau terus menggenggam tangan ini"

Hanbin menggenggam tangan Jennie dan menciumnya dengan lembut.

"Tak akan aku lepas jika itu karena pilihanku"

◦◦◦

Di kediaman Hanbin, lelaki itu mendapati kakaknya yang sedang menunggu di ruang tengah. Saat terdengar suara pintu tertutup perempuan itu berdiri dari duduknya.

"Hanbin"

Lelaki itu tersenyum dan menghampiri kakaknya.

"Lo bisa jelaskan semuanya ke gue dari awal sampai akhir kalau perlu"

"Lo gak marah?"

"Buat apa gue marah? Kalau lo bahagia sama dia"

Jisoo tersenyum dan duduk di samping adik laki-lakinya itu. Jisoo menjelaskan awal mula hingga detik ini mereka menjalin hubungan selama tiga tahun.

"Kak?"

"Apa?"

"Lo gak nyesel pilih si tongos?"

Jisoo menjitak kepala Hanbin dengan sangat keras.

"Dia pacar gue"

Hanbin tertawa dan berdiri dari duduknya.

"Gue gak akan larang hubungan kalian bahkan jika lo ngasih tau gue sejak lama"

HIRAETH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang