HIRAETH - PART 24

73 21 2
                                    

Play Song Bukti by Virgoun 

Makan malam berjalan sebagaimana mestinya, bahkan ini adalah kali pertama untuk Jennie dapat merasakan hal ini dengan keluarganya. Jennie berjalan ke ranjangnya untuk merebahkan tubuh, karena hari esok adalah hari sabtu tak ada pekerjaan rumah yang mendesak untuk diselesaikannya malam ini.

Ia memutuskan untuk membaca novel dengan tulisan braille yang sengaja ia beli walaupun harganya cukup mahal. Dering telepon dari ponselnya berbunyi, ia tahu siapa yang meneleponnya dari dering yang dipasang khusus untuk laki-laki itu.

"Selamat malam, cantik"

Jennie tersenyum saat mendengar suara dari pria di seberang telepon itu.

"Mohon maaf dengan siapa ya?"

Wajah Hanbin berubah masam di seberang telepon sana.

"Aku Hanbinmu, pangeran pelindungmu"

Jennie tertawa mendengarnya.

"Iya aku tahu"

"Sedang apa?"

"Membaca buku"

"Mana aku lihat?"

"Untuk apa? Kau tetap tak akan bisa melihatnya"

"Kata siapa? Aku bisa"

"Hah?"

Hanbin tertawa.

"Bahkan saat ini aku hanya bisa melihat isi telingamu, Nona Kim"

"Kenapa tidak bilang jika ini panggilan video"

Hanbin tertawa semakin terbahak.

"Kau tak bertanya"

Jennie mendapatkan buku yang tadi dibacanya dan menunjukan itu kepada Hanbin.

"Aku sedang membaca buku ini"

Jennie merubah posisinya menjadi berbaring dengan ponsel di depan wajahnya.

"Jennie"

"Ya?"

"Kamu ingin kencan besok?"

"Kemana? Bukankah kita setiap hari berkencan"

"Itu bukan kecan kalau di sekolah, Nona Kim"

"Lalu? Apa yang ingin kau lakukan Tuan Kim?"

"Berjalan-jalan? Menonton? Dan hal-hal semacam itu"

Jennie tersenyum.

"Baiklah"

Lelaki di seberang sana sudah berteriak kegirangan.

"Aku akan menjemputmu besok"

"Kalau aku berubah pikiran, bagaimana?"

"Akan aku pastikan kamu tak akan selamat, Nona Kim"

Bukannya takut perempuan itu malah tertawa sangat lepas.

"Tidur ini sudah malam"

Jennie mengangguk.

"Akan ku matikan panggilan ini" ucap gadis itu

"Jangan!"

"Lantas?"

"Aku yang akan mematikannya, saat kamu tertidur nanti"

Jennie tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Aku tidur ya"

"Selamat tidur, Jennie-ya"

Jennie menutup matanya sementara lelaki itu tetap setia memperhatikan wajah itu dari layar ponselnya. Hanbin menyanyikan sebuah lagu yang menjadi pengantar tidur malam ini. Terdengar dengkuran halus dari Jennie yang membuat lelaki itu tersenyum dan menghentikan nyanyiannya.

HIRAETH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang