Kerja Kelompok

1.9K 209 3
                                    

“Jadi kita mau kerja kelompok dimana nih?” tanya gadis bersurai panjang itu. Yiren namanya.

Ya, tadi sang guru biologi memberikan tugas kelompok pada mereka. Mana tenggat waktunya sampai besok lagi. Dan entah kebetulan atau bagaimana guru kimia mereka juga memberikan kerja kelompok, bedanya tenggat waktunya masih satu minggu lagi.

“Ke rumah Hyunjin,” ucap Haechan semangat.

“Lah? Kok?” tanya Hyunjin heran.

“Gua pengen ketemu Bunda,” cengir Haechan.

“Lagian si Jeno sama kelompoknya juga di rumah lo kok,” lanjutnya.

“Ha? Seriusan?” tanya Hyunjin. Haechan mengangguk.

“JEN.” Jeno menolehkan kepalanya saat mendengar namanya dipanggil, “Apa?”

“Lo kerkel di rumah?” tanya Hyunjin yang dibalas anggukan oleh Jeno.

“Yodah skuy lah kita kerkel di rumah gua,” ucap Hyunjin semangat. Dirinya tuh males kalau disuruh suruh kerja kelompok. Dan baru kali ini dia, Jeno, dan Felix pisah kelompok.

Mana kelompok Jeno isinya anak anak yang masuk 5 besar sesekolahan lagi. Ga adil emang tuh guru biologi.

Haechan sumringah. Dirinya tuh kangen sama Rose. Kangen manja manjaan ke Bibinya itu. Dia juga punya emak, tapi boro boro mau manja manjaan, dia minta duit aja diceramahi dulu.

“Lo sendiri kerkel dimana, Lix?” tanya Jeno kepada adiknya itu.

“Di rumah aja. Ngerjain bareng bareng. Kalo ga bisa tinggal tanya Bunda,” jawab Felix.

“Ya udah, gua ijin ke Bunda dulu,” tukas Jeno yang diangguki Felix.

Jeno menjauh dari mereka lalu mengeluarkan hpnya dan mencari kontak sang Bunda.

“Halo? Kenapa, Sayang?”

“Bunda, nanti temen temen Jeno, Hyunjin sama Felix mau ke rumah. Kita mau ada kerja kelompok”

“Bagus dong. Jam berapa?”

“Habis pulang sekolah keknya, Bun”

“Ya udah, nanti kamu beli jajan ya buat mereka. Nanti Bunda transfer uangnya ke rekening kamu. Kalau kurang bilang aja”

“Ga usah, Bun. Jeno masih punya uang kok”

“Uangnya kamu simpen aja. Kamu lagi ngumpulin uang buat beli diamond kan? Nah kumpulin aja uang kamu, yang ini Bunda yang kirim”

Jeno tertegun. Ah Bunda nya selalu tau apa yang diinginkan oleh dirinya. Kalau seperti ini kan rasa sayang Jeno akan semakin bertambah.

“Udah dulu ya, Bang. Bunda mau ngurus customer. Maaf juga Bunda ga bisa nyambut kalian. Tapi setelah ini Bunda pulang kok”

“Iya, Bunda. Gapapa. Bunda jangan terlalu capek ya. Jeno khawatir”

Jeno mendengar suara kekehan dari seberang sana. Ia ikut tersenyum mendengar sang Bunda yang tertawa. Ia mematikan panggilan telfonnya setelah mereka berpamitan.

Jeno kembali masuk ke kelasnya setelah selesai menelfon sang ibu.

“Gimana?” tanya Hyunjin. Jeno hanya membalas pertanyaan Hyunjin dengan anggukan.

“Mau langsung atau pulang dulu?” tanya Felix.

“Langsung aja. Ntar kalo pulang dan gue liat kasur bakalan mager,” ucap gadis bernama Yeji itu.

Semua orang pun mengangguki omongan Yeji yang menurut mereka masuk akal itu.







**







“Woahhh gila ini rumah lo bertiga?” ucap laki laki bernama Bomin itu.

“Gosah norak deh lo, Min,” cibir Yiren.

“Tau lo, malu maluin kegantengan gua ae,” timpal Jaemin.

“Apa hubungannya kampang,” cibir Giselle.

“Pantes goblok orang mainnya bareng Hyunjin,” cibir Felix.

“Gua mulu yang kena perasaan,” ucap Hyunjin.

“Kan emang lo goblok,” celetuk Haechan.

“Goblok teriak goblok,” cibir Yeji.

“Woe, jangan debat di rumah orang. Malu,” tukas Lia. Emang cuma kelompok Jeno yang waras dan kalem. Lainnya mah ampas awkkwkwk

Mereka berdua belas pun memasuki rumah besar itu. Baru saja melewati pintu, sebuah teriakan berhasil menggema di seluruh penjuru rumah.

“BUNDAAAAA, HAECHAN DATANGGG,” teriak Haechan yang sukses membuat kaget teman temannya.

“BUN---”

“Bunda gada. Bunda masih di butik,” potong Jeno yang membuat Haechan mendelik dan mengerucutkan bibirnya.

“Yahh sia sia dong gua kesini,” ucap Haechan lesu.

“Ntar juga balik. Gosah lebay dah,” tukas Jeno menatap Haechan jengah.

“Bukannya Bunda sakit? Kok ke butik?” tanya Felix. Jeno mengendikkan bahunya menjawab pertanyaan Felix.

“Udah ih jadi ga kerja kelompoknya?” tanya Karina.

“Jadi lah,” ucap mereka serentak.

“Yodah cepetan,” tukas Renjun.

Mereka berdua belas pun berjalan ke arah ruang tengah dipimpin oleh si kembar dan Felix. Jeno sendiri sudah memesan makanan untuk mereka semua.










Saturday, 22 May 2021

[✓] Royal FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang