[✓] Royal Family

Rapor

“Gua yang menang,” celetuk Hyunjin bangga.

“Iyain,” tukas Jeno memutar bola matanya jengah menatap kembarannya itu.

“Dih, ngremehin gua lo?”

“Kaga”

“Jeno anjing”

“Hyunjin babi”

“Sialan”

“Iya, buah siwalan”

“Udah ah, Bang. Kek anak kecil yang ngrebutin permen aja,” pisah Beomgyu yang sudah jengah dengan kelakuan si kembar.

“Hai ponakan tercintahhhh”

Ketujuh laki laki itu menatap jengah laki laki jangkung yang mendekat ke arah mereka.

“Jijik, Sung”

“Wahh laknat sama om sendiri”

“Om mata kao somplak”

Jisung terkekeh, “Kan emang lo pada ponakan gua”

“Ga sopan lo sama yang lebih tua,” celetuk Hyunjin.

“Goblok, emang si Jisung yang lebih tua dari lo, Bambang,” tukas Felix setelah menoyor kepala Hyunjin.

“Udahlah, ngapain lo kesini?” tanya Beomgyu.

“Gitu amat lo sama gua. Ya sekali kali lah gua muncul. Gua kek karakter sampingan aja ga pernah dimunculin,” keluh Jisung.

“Ya emang lo cuma sampingan di hidup gua,” celetuk Haruto.

“Sialan”

“LAH? KOK NGAMOK?” teriak Haruto.

“Plis, To. Jangan treak napa, Bambang,” tukas Beomgyu yang merasa malu karena seluruh atensi teralihkan pada mereka saat Haruto teriak.

“Rapot lo diambil siapa?” tanya Jeno.

“Diambil Kak Rose”

“Bukan Mama?” tanya Renjun.

“Ga, lagian yang ambil semua rapot kalian Kak Rose kok”

“Eh seriusan?” tanya Felix yang dijawab anggukan oleh Jisung.

“Siap siap aja lo pada HAHAHA”

**

“Siapa, Rose?”

Kini mereka semua sudah duduk mengotak di ruang tengah rumah Taehyung dan Rose. Dan yang bertanya tadi adalah Baekhyun.

“Yang paling pertama atau terakhir?” tanya Rose.

“Yang nomor empat dulu lah, ato yang nomer lima,” usul Wendy.

“Jangan, dimulai dari yang terakhir aja,” protes Baekhyun.

“Mending nomer yang pertama dulu,” tukas Chanyeol.

“Kita mulai dari yang nomor tengah dulu deh," final Rose yang masih membuka rapot rapot di depannya.

“Nilai rata ratanya 92,75”

“Tinggi juga, siapa?”

“Siapa?”

“Ini yang nomor berapa?”

“Empat lah kan tengah”