Kerja Kelompok ( 2 )

1.7K 229 7
                                    

Beomgyu melangkahkan kakinya menuju ruang tengah bersama Haruto di sampingnya. Ia membawa totebag berisi baju baju yang tadi dititipi sang bunda. Rose sendiri kini tengah berkutat di dapur untuk memasakkan makanan anak anaknya.

“Bang”

Panggilan singkat itu membuat atensi keributan ruang tengah beralih ke pemanggil.

“Kenapa?” tanya Hyunjin.

“Ini baju buat temen temen Abang. Bunda tau kalian belum ganti baju jadi dibawain baju dari butiknya,” ucap Beomgyu sembari menyerahkan beberapa totebag kepada kakaknya itu.

Tentu saja Hyunjin langsung menerimanya, “Bunda dimana?” tanyanya sembari celingak celinguk mencari keberadaan sang bunda.

“Di dapur,” jawab Beomgyu singkat.

Haechan yang baru saja ingin bangkit langsung terduduk kembali akibat tarikan dari Renjun. Enak saja Haechan ingin langsung ngibrit disaat kelompoknya aja masih kelimpengan.

“Gua sama Haruto ke kamar dulu,” ucap Beomgyu sebelum pergi ke kamarnya bersama Haruto.

“Gila, itu adek lo?” tanya Yeji.

“Ganteng ugha,” puji Giselle. Mereka terpana akan ketampanan dua anak bungsu Davidson.

“Halah, pencitraan itumah. Ganteng doang tapi kelakuan bikin istighfar,” bantah Felix.

“Ga ngaca,” cibir Jeno.

“Berarti gua ganteng?” tanya Felix sembari menaik turunkan alisnya.

“Y sj,” jawab Jeno.

Felix yang emosi tentu saja langsung melempar Jeno menggunakan bantal sofa yang ada di sampingnya. Geram dia tuh punya kakak yang pendiam kek Jeno. Sekalinya ngomong bikin sakit hati. Sialan

Hyunjin menyerahkan totebag yang tadi diberi Beomgyu dan menyuruh teman temannya untuk ganti baju dulu di kamar Hyunjin atau Jeno.








**











“Eh?” ucap Karina dan Yeji yang kaget mendapati seorang wanita tengah memasak di dapur.

Awalnya, mereka berdua ingin mengambil minum di dapur. Sekalian teman temannya yang nitip. Hyunjin hanya memberitahu arah dapur rumahnya saja tanpa mengantar kedua gadis itu.

Wanita yang tak lain Rose itu menoleh dan kaget mendapati dua gadis yang tengah menatapnya kaget juga. Rose tersenyum bermaksud menyapa mereka.

“Siapa njir cantik banget,” batin Karina.

“Astaghfirullah, gue masih normal. Gue ga belok,” batin Yeji yang berusaha meyakinkan dirinya. Wanita di depannya itu membuatnya terpana dan membuat jiwa Yeji bergejolak.

“Kalian teman temannya abang ya?” tanya Rose sembari tersenyum.

Suara lembut yang menyapa pendengaran Karina dan Yeji membuat kedua gadis itu semakin beristighfar. Takut belok gaes.g

Karina dan Yeji hanya mengangguk kikuk menjawab pertanyaan Rose. Sungkan eheq-

“Kalian butuh apa?” tanya Rose.

“Minum, Kak,” ucap Karina kikuk.

“Bener ga sih gue panggil dia 'kak' ? Dia kakaknya si kembar sama Felix kan?! Bodo ah” batin Karina.

Rose mengerutkan keningnya saat Karina memanggilnya dengan embel embel 'kak'. Dia terkekeh pelan, mungkin main main sebentar boleh kali ya.

“Ga usah grogi. Biasa saja,” tukas Rose yang dibalas anggukan kedua gadis itu.

“Nama kalian?” tanya Rose.

“Karina”

“Yeji,” ucap Karina dan Yeji bergantian.

Dan entah awalnya bagaimana, ketiga perempuan itu malah berakhir memasak bersama sembari diselingi canda tawa. Karina dan Yeji kini tak canggung ataupun kikuk lagi. Menurut mereka, wanita yang mereka anggap kakak si kembar dan Felix itu menyenangkan.

“Kakak, kakak beneran kakaknya tiga cowo itu ya?” tanya Yeji.

Rose terkekeh, “Bu--”

“Woelah lama amat dah,” potong Jaemin yang tiba tiba masuk ke dapur bersama Bomin.

Rose, Karina, dan Yeji menoleh ke asal suara. Lain halnya dengan Jaemin dan Bomin yang langsung menganga melihat Rose.

Dengan secepat kilat, mereka berdua duduk di kursi depan Rose.

“Hai cantik, gua Jaemin”

“Gua Bomin,” ucap Jaemin dan Bomin bergantian.

Yeji dan Karina menatap jengah kedua temannya itu. Muak sekali mereka melihat tingkah laku playboy kelas kakap selain Hyunjin di kelasnya itu. Dan apa ini? Bomin kesurupan apa bagemana, kenapa ngikut ngikut?

“Rose,” ucap Rose sembari tersenyum manis yang membuat dua laki laki itu ambyar.

“Cantik banget kek orangnya,” tukas Jaemin yang dibalas kekehan Rose.

“Jangan ketawa, Kak. Nanti kalau gua diabetes kan gada yang ngobatin,” ucap Bomin ikut ikutan.

“Saya yang ngobatin kamu kalau kamu diabetes,” ucap Rose ikut ikutan dengan drama mereka berdua.

“Ga usah diladenin, Kak. Emang kek gitu mereka berdua. Playboy kelas kakap,” cibir Yeji.

“Iri? Bilang babu,” ucap Bomin.

Dan jadilah acara masak Rose ditemani kedua laki laki yang sibuk menggombalinya dan dua gadis yang sibuk mencibir mereka. Rose sesekali tertawa mendengar gombalan kedua teman anaknya itu. Bagi Rose, melihat mereka itu ngingetin masa muda.

Lucu















Saturday, 22 May 2021

[✓] Royal FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang