Bunda

2K 228 5
                                    

"Bunda, tinggal yang proyeksi vektor," tukas Hyunjin.

"Woe Jaemin. Jangan diem aja napa," tegur Felix kesal. Ya gimana ga kesel?! Setelah diberitahu Renjun kalau Rose itu nyokapnya si kembar sama Felix, Jaemin, Bomin, Karina, sama Yeji jadi diem dan nglamun mulu. Kesian agak.a mereka sawan.

Rose mendongak melihat anaknya yang tengah kesal itu. Rose bangkit dari tempat duduknya dan pindah ke tengah tengah Jaemin, Bomin, Karina, dan Yeji.

"Bunda minta maaf ya," ucap Rose memulai percakapan sembari membantu tugas anak anaknya.

Keempat orang itu kaget dan gelagapan. Ya gimana ngga, perempuan yang ada di tengah tengah mereka sekarang keknya ga punya salah apa apa. Harusnya sih mereka yang minta maaf.

"Ke-kenapa?" ucap Karina gelagapan.

"Pengen aja. Permintaan maaf ga harus ada alasannya kan?" ucap Rose.

Keempat orang itu tertegun. Perempuan di tengah mereka ini kenapa ga gengsian? Kenapa malah berani minta maaf duluan walau ga salah? Ah . . .

"Harusnya kami yang minta maaf," tukas Yeji.

Jaemin mengangguk, "Karena kami udah ngga sopan sama Tante," timpal Jaemin.

"Kami minta maaf ya, Tante," sahut Karina dan Bomin.

Rose terkekeh, "Gapapa. Anggap aja Bunda temen kalian. Dan jangan panggil Tante, panggil Bunda aja sama kek yang lain"

"Kalian semua juga ya, panggil saja Bunda jangan Tante. Sering sering juga main kesini. Bunda ga bakal ngegigit kok," sambung Rose.

Ketujuh orang itu mengangguk. Bahkan ibu mereka tak seramah ini, kalau begini kan mereka gamau pulang maunya nginep aja.

"Sayang"

Rose menoleh begitupun dengan yang lainnya yang ikut ikutan menoleh.

"Kenapa, Mas?" jawab Rose dengan pertanyaan.

"Kamu ganti baju dulu. Abis dari butik kan? Istirahat sebentar. Biar aku yang gantiin kamu bantuin anak anak," tukas Taehyung.

"Tapi kamu juga baru sampai, Mas"

"Udah gapapa. Sana mandi dulu biar capeknya ilang," ucap Taehyung.

Rose menoleh ke arah anak anak di sekitarnya. Meminta ijin kepada mereka. Dan tentu saja langsung dibolehin sama mereka.

Rose langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya di atas setelah berpamitan.

Taehyung kini yang menggantikan posisi Rose untuk membantu mereka. Ia duduk di samping Jeno.

"Papa tumbenan mo ikut bantuin," celetuk Haechan. Dirinya memang sudah terbiasa memanggil Taehyung dengan embel embel 'Papa' dan Rose dengan embel embel 'Bunda'. Begitupun dengan Renjun dan sepupu mereka yang lain.

"Ga boleh?" tanya Taehyung.

"Alah, lo kek gatau Papa ae, Chan. Pencitraan dia mah," ucap Felix yang langsung mendapat jitakan dari sang Papa.

"Bukan pencitraan lebih tepatnya Papa itu cemburu Bunda dideketin kita," tukas Hyunjin ikut ikutan. Baru saja Taehyung mau menjitak kepala Hyunjin, Hyunjin sudah dibekap oleh Jeno karena mau teriak memanggil sang Bunda.

"Nih, Pa. Si Hyunjinnya," ucap Jeno yang mendorong Hyunjin ke arah sang Papa. Hyunjin yang setelah didorong mendapat jitakan dari sang Papa langsung misuh misuh ga jelas di hatinya. Yang lainnya hanya cekikikan melihat Hyunjin.

"Lo kok jadi di tim Papa sih. Biasanya juga di tim Bunda," dengus Hyunjin.

"Kata siapa? Gua tim netral kok," ucap Jeno santai.

"Pengkhianat lo," sahut Felix sebelum melempar bantal ke arah Jeno. Dan tentu saja dengan santainya Jeno menghindar.

"Lagian Papa juga ga kalah pintar dari Bunda kalian," ucap Taehyung.

"Halah bulshit"

"Prett"

"Y sj"

"Iyain," ucap Hyunjin, Felix, Jeno dan Haechan bergantian. Taehyung cuma bisa mengelus dadanya. Udah biasa dia mah dia dilaknatin itu. Udah kebal men.

Suara derap langkah kaki yang menggema di ruang tengah membuat atensi orang yang berada di ruang tengah teralihkan. Rose turun dengan Beomgyu dan Haruto di belakangnya. Tentu saja Rose langsung mengajak orang orang yang ada di ruang tengah untuk makan bersama.









**












"Enyak banget," ucap Haechan dengan mulut penuh makanan.

"Dihabisin dulu goblok," tukas Hyunjin.

"Congormu, Jin," ucap Renjun.

Rose hanya menggelengkan kepalanya melihat kerusuhan anak anaknya. Udah biasa bagi Rose.

"Bunda baru ngeh. Yeji sama Hyunjin kalau diliat liat kok mirip," ucap Rose yang sedari tadi memperhatikan wajah Hyunjin dan Yeji.

Hyunjin tentu saja langsung tersedak tulang ayam mendengar penuturan sang ibu. Taehyung langsung memperhatikan Yeji dan Hyunjin saat itu juga. Begitupun yang lain.

"Jangan jangan Jeno ketuker sama Yeji lagi, Bun," celetuk Taehyung.

"Papa kalo ngomong sembarangan," tukas Jeno kesal.

"Lah, diliat dari manapun kamu gada mirip miripnya sama Hyunjin tuh," ucap Taehyung.

"Diliat dari manapun ga bakal ada orang yang mau punya kembaran goblok kek Hyunjin," sarkas Jeno.

"Lagian Jeno mirip Bunda. Iya kan, Bun?" lanjutnya.

Rose mengangguk, "Jeno sama Felix emang niru Bunda. Sedangkan Hyunjin, Haruto sama Beomgyu tuh niru Papa"

"GA," tukas Hyunjin, Haruto dan Beomgyu bersamaan.

"Ga mau ya, Bun. Demi apapun Haruto ga mau disamain sama Papa," ucap Haruto.

"Beomgyu tuh pinter kek Bunda. Beomgyu juga pendiem dan nurut kek Bunda," tukas Beomgyu yang setelahnya mendapat sorakan dan lemparan dari Davidson bersaudara.

"Kalian kenapa gamau disamain sama Papa kalian?" tanya Lia.

"Tentu saja karena . . ."

"PAPA GOBLOK," tukas Davidson bersaudara secara bersamaan lalu diakhiri tawa di akhir kalimatnya serta tos. Rose tertawa, lain halnya dengan Taehyung yang udah misuh misuh dalam hati.

Gua dulu pas buat mereka salah resep apa gimana sih















Saturday, 22 May 2021

[✓] Royal FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang