Beomgyu Ecio Davidson

1.1K 129 2
                                    

"Halo"

"Iya??"

"Tumben belum tidur jam segini"

"Kamu sendiri?"

"Disini lagi rame sih. Ada Bang Haechan sama Bang Renjun"

"Bang Haechan itu yang kata kamu tingkahnya bobrok itu kan?"

"Iya"

"Kalau Bang Renjun itu yang suka bawa buku kemana mana. Bahkan kata kamu dia pacaran sama buku hahaha"

"Tapi emang bener kok"

"Mana ada orang pacaran sama buku. Ngaco ah"

"Halah, orang nikah sama mobil aja ada"

"Eh ya iya sih"

"Udah makan?"

"Udah, tadi sama yang lain"

"Jangan telat makan lagi, ntar maag kamu kambuh lagi kek kemarin"

"Iyaa bawel amat kek cewe"

"Aku kan gini karena kamu"

"Iyaaaa"

"Ya udah tidur gih, udah malem. Aku juga mau balik main"

"Jangan begadang gegara main game"

"Iya, Princess"

"Udah malam, by. Jangan gombal"

"Haha, oke oke. Good Night, my empress"

"Dasar. Ya udah good night, my babu"

"Apaan tuh"

"Bercanda. Good night my prince, love you"

Tut. . . Tut. . . Tut. . .

Beomgyu tersenyum manis untuk sesaat sembari memandangi sebuah foto yang menjadi lock screen-nya beberapa bulan ini.

Entah kenapa detak jantungnya berdetak kencang hanya memandang foto gadis itu. Bagaimana kalau bertemu langsung? Ah mungkin Beomgyu sudah pingsan duluan. Lebay? Emang.

Beomgyu tak memungkiri jika ada yang mengatakannya lebay ataupun bucin karena hal itu. Apa salahnya? Bahkan ayahnya saja bangga bila dikatakan bucin oleh anak anaknya. Kalau ayahnya saja bangga, bagaimana anaknya harus malu? Tentu saja tidak.

Beomgyu tak munafik, ia memang setiap selalu berharap dipertemukan dengan gadis imut miliknya itu. Entah ekspresi apa yang akan gadis itu tampilkan kalau bertemu langsung dengan Beomgyu. Memikirkannya saja membuat Beomgyu langsung sumringah.

Ah Adelia Yuri Agatha, gua harap bukan cuma gua yang ngrasa rindu berat kek gini.











**













"UMIIIIII, KAK YURI KERASUKAN"

"APA?!"

"GA, BU. NANA BOONG"

"SERIUS KAMU?!"

"IYAAA"

"YA UDAH"

Gadis bernama Yuri itu menghela nafas lega saat mendengar teriakan ibunya.

"Aleyna Leora Agatha, jangan diulangi lagi ya, Sayang," ucap Yuri sembari tersenyum penuh arti.

Gadis kecil yang kerap dipanggil Nana itu mengangguk dengan semangat. Kakak perempuan satu satunya itu menakutkan bagi Aleyna kalau sudah mode serius.

"Lagian kakak kenapa senyum senyum sendiri," tanya Aleyna.

"Bocil dilarang kepo," ucap Yuri santai.

"Dih, pasti gara gara cowo di foto wallpaper kakak kan?"

"Eh?"

"Kakak pikir Nana gatau? Hahaha, bahkan Umi sama Abi udah tau awokawokwok"

"Lah? Sejak kapan?"

"Sudah lama," ucap seorang wanita yang baru saja masuk kamar Yuri. Wanita itu mendudukkan pantatnya ke kasur dimana Yuri dan Aleyna gunakan untuk tidur.

"Umi serius?" tanya Yuri yang masih tak percaya dengan pendengarannya.

"Apa Umi kelihatan bercanda?" tanya wanita itu.

Yuri terdiam. Otak yang ada di kepalanya sedang berpikir keras untuk kemungkinan yang bakal terjadi. Bagaimana kalau ia disuruh pisah dengan laki laki pengisi hatinya itu? Ia tak sanggup, benar benar tak sanggup dengan itu.

"Dia anak mana?"

Yuri tersentak, ia menoleh saat suara sang ibu menyapa indera pendengarannya.

Yuri menggelengkan kepalanya, "Lupa nanya. Yang pasti dia bukan anak sini"

"Kalian belum pernah ketemu?"

"Belum, tapi kalau video call atau telfon sering," jawab Yuri sejujurnya.

"Sudah berapa lama?"

"Em . . . Mau setahun"

Umi Yuri tersentak mendengar jawaban Yuri. Ternyata sudah selama itu anak gadisnya menjalin hubungan dengan laki laki disana. Yang lebih mengejutkan bagi umi Yuri adalah betapa kuatnya hubungan anak gadis itu padahal mereka LDR-an.

"Umi . . . Mau larang Yuri? Atau umi mau nyuruh Yuri buat mutusin dia?" tanya Yuri hati hati.

"Kamu ga takut dia selingkuh disana? Atau punya yang lain disana?"

Yuri terdiam sejenak, "Setiap hari. Tapi Yuri percaya sama dia. Hubungan harus dilandasi dengan kepercayaan kan?! Kalau Yuri ga percaya sama dia, hubungan kita ga bakal bisa bertahan sampai detik ini"

"Mungkin kita belum pernah ketemu, tapi Yuri yakin disana dia juga ngejaga komitmennya sama kek Yuri disini," jelas Yuri.

Umi Yuri tersenyum, "Siapa namanya?"

"Beomgyu, Beomgyu Ecio Davidson"


















Wednesday, 26 May 2021

[✓] Royal FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang