🌺🌻 20

66 8 6
                                    

Bisa mundur ke chapter 18, karena sedikit bersambungan :)

• Revival •

•••

“Masih masam aja muka lo. Sudah siang ini."

Rasa kesal dan kasihan yang Jinyoung miliki berpadu menatapi Seunghun yang sedari pagi tadi sudah bertamu ke rumahnya.

Kesal, lantaran Seunghun datang terlalu pagi.

Dan kasihan, lantaran Seunghun yang ditinggal sendirian di rumah serta mendapat gangguan tidak mengenakan semalam.

“Siapa sih yang nggak bakalan masam coba?”

Ya, iya juga. Pikir Jinyoung.

“Yaudah, sih. Lagian istri lo juga pulang hari ini, astaga. Lo kayak di tinggal bertahun-tahun aja dah.”

“Sedetik aja gue di tinggal sama anak istri, rasanya setahun. Tau nggak lo—“

“Lah, lagian kalian juga sering nggak ketemu deh gara-gara lo sibuk di rumah sakit, si Haneul juga masih kerja.”

“Iya, sih. Tapi kan ini pas hari libur. Di tinggal. Stres lah gue!”

Astaga, manusia di depannya ini. Untung saja anak dan istrinya sedang tidur siang.

Padahal dia juga ingin tidur siang, tapi karena kehadiran Seunghun dan tatapan mengerikan Nari agar menemani temannya itu bercengkrama, jadilah mereka disini sekarang. Di ruang makan sambil menyesap soda dingin untuk menyegarkan hati—sekaligus menyegarkan pikiran, menurut Jinyoung.

“Ayah?” tiba-tiba putra sulung Jinyoung mendatanginya.

Jinyoung tersenyum menyambut lalu mengangkatnya ke atas pangkuan. Wajah Yejun masih terlihat mengantuk setelah tidur siang, hingga saat di pangku seperti saat ini anak itu justru melesakkan kepalanya ke tubuh Jinyoung sambil memejamkan mata.

“Astaga, gue pengen juga punya anak cowok.”

“Gue juga pengen punya anak cewek,” sahut Jinyoung, setengah berbisik sembari terus memperhatikan putranya yang semakin menyamankan posisinya.

“Ya tambah lah.”

“Lo juga. Kalo mau anak cowok, ya tambah lah.”

“Lo kira kek nambah makan mie?!” Seunghun menjawab setengah hati. Benar, kan? Jinyoung pikir semudah itu apa untuk menambah anak?

Setelah itu mereka lanjut meminum soda yang ada, sambil sesekali mengerjai putra sulung Jinyoung yang masih dipangku.

Jika dipikir, sebenarnya Seunghun sangat-amat-terpaksa bertamu dan menumpang di rumah Jinyoung di tanggal merah seperti hari ini. Secara, hanya Jinyoung yang sepenuhnya bebas dari pekerjaan jika sudah menyangkut hari libur. Anak itu jarang sekali mendapat pekerjaan yang harus diselesaikan di rumah ketika hari libur. Sedangkan teman-temannya yang lain, semua sibuk meski di hari libur sekalipun.

Byounggon jarang sekali libur dan malam tadi juga ia sudah dibuat panas oleh anak itu, jelas Seunghun terasa ingin mengeluarkan napas api mengingatnya dan ia tidak ingin pergi ke rumah Byounggon. Hyunsuk juga bukan menjadi pilihannya, karena Hyunsuk seringnya bekerja di malam hari semalam suntuk kemudian saat siang hari ia menghabiskan waktu untuk beristirahat, terutama di hari libur seperti sekarang dimana istri Hyunsuk otomatis juga libur bekerja. Yonghee sudah pasti, anak itu selalu sibuk di rumah sakit sama seperti dirinya dan sialnya mereka jarang mendapat hari libur di hari yang sama, jadilah dia tidak bisa menumpang di rumah Yonghee.

[✓] Revival (Sequel of Strange Place) || CIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang