Prolog

2.9K 106 6
                                    

Haii budayakan vote and comment yah hihihi...
Jan lupa follow authornya nya

Mau ngasih tau cerita ini mengandung unsur dewasa di beberapa part kedepannya, jadi kalau kalian masih kecil menjauh yah dari lapak aku....







Happy reading 💗

Bunyi retakan tulang terdengar sangat mengerikan bagi siapa saja yang mendengarnya dalam ruangan remang-remang tersebut. Namun tidak bagi sosok pelaku yang tengah tersenyum bangga pada dirinya dan dengan santainya ia duduk di atas tubuh korbannya tadi.

"Tiga puluh menit, lumayan juga untuk melumpuhkan sepuluh orang ini." Katanya dengan ekspresi yang sulit diartikan. Ditekannya sebuah alat yang memang terpasang di telinganya tersebut untuk memberitahu bahwa tugasnya telah selesai.

"Gewinner 001 aktif"

....

"Tugas ku selesai, bolehkah aku pulang?"

....

"Tenang saja mereka semua tidak mati hanya ketika terbangun nanti mereka mengalami kelumpuhan permanen"

....

"Cihh.., baiklah aku ke sana." Gadis itu memutuskan percakapan tersebut secara sepihak. Kesal dengan apa yang harus dirinya lakukan setelah ini. Dengan cepat ia meninggalkan dari gedung kumuh tersebut dan langsung menaiki motor sportnya untuk pergi ke tempat perkumpulan organisasi rahasia mereka.


Brak

Pintu ruangan itu terbuka dan sedikit kencang olehnya. Namun bagi seseorang  yang berada di sana tidak terlalu terkejut lagi melihat kejadian barusan. Sosok itu sudah biasa dengan keadaan seperti ini.

"Pak tua! Aku telah menyelesaikan misi terakhir ku di bulan ini. Mengapa kau ingin memberikan misi  lagi?" Ucapnya dengan nada tinggi, sembari melepas kulit buatan di wajahnya tersebut. Bukannya marah pria yang disebut pak tua tadi pun tersenyum dan memberikan sebuah Map coklat untuk sosok dihadapannya ini.

"Apa ini?" Tanyanya dengan pandangan menelisik.

"Eliot apa yang kau rencanakan?"

"Bukalah Map itu." Perintahnya.

Tanpa pikir panjang gadis itu  membuka isi dari Map tersebut dan membacanya dengan seksama. Terjadi perubahan raut wajahnya dalam waktu tiga detik dan  ia tersenyum miring setelah selesai membaca berkas-berkas yang di siapkan Eliot tersebut.

"Jadi?"

"Yah, aku terima misi ini. Baiklah sampai jumpa." Ucapnya sembari meninggalkan ruangan tersebut. Dia tersenyum lebar saat mengetahui misinya kali ini lebih menarik dari biasanya.

"Maxel Moreno, seorang billionaire  sekaligus Mafia yang paling misterius  dengan kejahatan yang sering kau lakukan. Menarik!"

















"kali ini kau lah buruanku!"






Oke ini cerita kedua nom
Vote and comment ditunggu yah
Jan diam diam aja hiks 😭
Diam diam nanti santet online dong wkwkkwk........

See you ❤️

The secret of darkness (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang