BAB 10 || Difference & Mission

1.1K 48 8
                                    

Hai hai pembaca The secret of darkness.
Gimana kabar kalian? Moga baik-baik saja.
Kelamaan gak ? Semoga enggak ya hihihi

Oh iya ini Lanjutan ceritanya...





Selamat membaca Zyng-zyng Nom ❤️

----

Maxel terus memperhatikan Andrea yang tengah tertidur pulas dalam dekapannya. Seulas senyum terukir di wajahnya saat melihat sosok Andrea yang tertidur seperti bayi. Matanya kemudian melirik ke arah jam di atas nakas samping tempat tidur.

"Bangun baby girl." Bisik Maxel tepat di wajah cantik itu namun tidak ada respon apa pun.

Pria tersebut memajukan wajahnya untuk melihat lebih jelas sosok yang tengah tertidur itu. Matanya terpaku pada benda kenyal di hadapannya dengan perlahan Maxel memangut bibir Andrea. Diresapinya rasa manis dan hangat dari bibir mungil tersebut secara mendalam.

"Hempp."

Andrea merasa tidurnya terganggu saat napasnya terasa sesak. Matanya dengan perlahan terbuka seiring Maxel melepaskan pangutan bibir mereka. Ia sedikit merasa kesal mengetahui siapa yang telah membangunkan tidurnya.

"Bangun baby girl." Seru Maxel sembari membelai lembut wajah sehabis bangun tidur itu.

Andrea mengerang tanpa sadar ia malah lebih mendekat ke dada Maxel mencari posisi nyaman untuk tertidur kembali. Maxel yang melihat itu pun menyunggingkan senyumnya. Namun bukannya memberikan kesempatan tidur untuk Andrea, dirinya malah mendudukkan tubuhnya dan ikut mengangkat Andrea ke pangkuanya.

Andrea berdecak kesal saat merasakan pergerakan itu. Ia paham betul sekarang ini Maxel tidak membiarkan dirinya tertidur kembali. Kelopak mata beriris biru itu mulai terbuka dan saat terbuka ia langsung mendapati sepasang mata tajam yang tengah menatapnya sedari tadi.

"Baiklah Tuan Moreno, aku sudah bangun." Ucap Andrea dengan suara serak sehabis bangun tidur. Namun beberapa detik kemudian mata yang tadinya terbuka mulai tertutup kembali.

"Apa kau ingin tertidur kembali?" Tanya Maxel dan dengan cepat Andrea menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, tidurlah kembali sebagai gantinya kau tidak akan ku izinkan bergerak keluar dari kamar ini walaupun hanya untuk makan." Lanjut Maxel yang membuat Andrea kembali membuka matanya merasa tidak percaya dengan perkataan barusan.

"Apa kau mengancam ku?"

"Anggap saja begitu."

Andrea kembali berdecak kesal dengan pria di hadapannya ini. "Kau benar-benar berengsek Max." Kesal Andrea dengan nada marahnya.

"Yes, that's me baby girl." Balas Maxel dengan nada sombongnya yang membuat Andrea semakin kesal.

"Ohh ayolah Max, aku tidak mau ikut dengan mu. Kau bisa pergi dengan Jord dan Axel. Aku tidak terlalu dibutuhkan bukan?"

Andrea mengingat percakapan mereka semalam. Maxel memberitahunya bahwa hari ini mereka akan pergi ke suatu tempat dan dirinya harus ikut. Namun Andrea tidak tahu mereka akan ke mana Maxel sendiri tidak memberitahunya untuk pergi ke mana.

Tatapan Maxel berubah menjadi dingin saat mendengar perkataan Andrea. Sedangkan yang ditatap hanya memutar bola matanya malas. Entah mengapa Andrea tidak ingin pergi bersama Maxel kali ini.

"Kau ingat perkataan ku sebelumnya Andrea?" Ucap Maxel dengan nada rendahnya penuh dengan tuntutan ancaman di dalamnya.

"Baiklah Tuan Moreno sesuai dengan perintah mu." Balas Andrea dengan nada malasnya.

The secret of darkness (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang