BAB 22 || Trying to Escape?

1.1K 52 12
                                    

Hi guys aku kembali Hhhh :v
Terima kasih yang sudah sudi menunggu kelanjutan cerita keduaku ini, dan untuk kalian yang sudah pergi terima kasih juga pernah mampir ke cerita ini. Aku kebanyakan tugas di dunia nyata, jadi ya gitu sulit bagi waktu hiks 😭

Oh iya, mau ngasih tau aja kalau cerita ini part-nya sama dengan cerita aku sebelumnya. Aku gak mau banyak-banyak bagian part-nya, karena kupikir aku harus membuat cerita baru lagi biar tahu perkembangan nulis aku hihihi.

Oh iya ini kelanjutan cerita The secret of darkness ya....

Selamat membaca Zyng-zyng Nom ❤️








"Sial, tubuhku seperti ingin remuk."

Andrea mengeluh saat merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Perempuan itu kini tengah berbaring di atas tempat tidur dengan keadaan badan yang tertelungkup. Namun untungnya kini dia telah mengenakan pakaian walaupun menurutnya masih sangat sexy, tapi yang penting menutupi sedikit anggota tubuhnya.

Setelah bangun dari tidurnya, Andrea tidak menemukan sosok Maxel didekatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah bangun dari tidurnya, Andrea tidak menemukan sosok Maxel didekatnya. Ruangan tersebut sangat sunyi setelah dia membuka mata. Kegiatan sex, selalu Maxel lakukan setiap kali Andrea terjaga, itulah mengapa sampai detik ini rasa sakit di sekujur tubuhnya masih terasa, apalagi untuk bagian bawahnya. Kalau yang satu itu jangan di tanya lagi bagaimana rasanya.

Andrea membalikkan tubuhnya secara perlahan, dia menatap langit-langit ruangan. Terhitung sudah hampir seminggu dirinya berada di ruangan tersebut dan tidak bisa pergi dari sana akibat sulit berjalan, ditambah lagi ruangan ini sangat tertutup. Ternyata dugaannya tentang bangunan ini salah, nyatanya bangunan ini juga telah dipasang beberapa alat-alat yang canggih oleh Maxel.

Krekk

Pintu ruangan tersebut terbuka dan menampilkan sosok pria yang tengah menenteng makanan ditangannya. Pria itu berjalan mendekati Andrea dengan raut wajah datarnya.

"Isi perutmu sekarang!" Perintahnya.

Andrea hanya diam tidak bergerak sama sekali, bagaimana bisa dia bergerak, untuk duduk saja rasa sakit di tubuhnya akan terasa. Maxel yang menyadari hal itu langsung menarik tangan Andrea yang membuat sang empunya meringis saat terduduk. Pria itu tidak peduli, malah dia langsung memberikan nampan makanan yang dibawanya tadi kepada perempuan tersebut.

"Kau memang tidak berperasaan bajingan!" Maki Andrea kesal, namun tetap melahap makanan yang diberikan Maxel padanya.

Biarkan saja pria itu tersinggung, toh memang itu tujuannya memaki lol.

Maxel yang mendengar makian dari mulut Andrea menarik sudut bibirnya, hanya sedikit sampai jika ada orang lain yang melihatnya tidak akan sadar kalau dia tengah tersenyum. Pria tersebut merasa senang saat sifat kurang ajar Andrea kembali lagi. Ada perasaan senang di hatinya melihat raut wajah cantik itu ketika memaki seseorang.

The secret of darkness (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang