BAB 32 || Fight (1)

854 23 21
                                    

Heiii Hoooo semuanya
Apa kabar kalian? Moga baik-baik saja ya hehehe
Ini dia lanjutan dari cerita aku

Selamat membaca........










---

"Kau tidak selera makan?" Tanya Javier kepada wanita yang hanya menatap makanan dihadapannya itu.

"Ya, sepertinya begitu." Balas Andrea asal, sebenarnya bukan ia tidak berselera makan namun dirinya masih memikirkan hal yang terjadi semalam.

Wanita itu menatap pria yang kini tengah berbicara panjang lebar untuk menanyakan apa yang sekiranya ia ingin makan saat ini. Ingatannya dari perkataan Javier sedang berbicara dengan Maxel semalam membuatnya bertanya-tanya apa yang mereka rencanakan sekarang. Tepat tengah malam tadi Andrea yang terbangun karena haus tak sengaja mendengarkan percakapan pria itu yang berada disalah satu ruangan Mension ini.

Banyak sekali pembicaraan yang dilakukan oleh Javier dengan Maxel semalam namun yang membuat Andrea penasaran adalah sewaktu Javier berkata satu hal yang membuat pembicara mereka terjeda lumayan lama.

"Dia mulai bergerak Max."

Dia? Siapa itu?

Siapa yang mereka maksud namun yang pasti sepertinya itu adalah musuh Maxel sendiri. Walaupun Andrea tidak mengetahui siapa yang mereka bahas namun ia meyakini kali ini target dari 'si dia' ini bukan Maxel melainkan dirinya sendiri yang menjadi terget.

"Andrea!"

"Andrea!"

Panggilan itu membuatnya tersadar lalu sedikit berdecak kesal pada Javier.

"Holy shit! Apa yang kau pikirkan sampai-sampai tidak mendengarkan ku bicara?" Tanya Javier dengan raut wajah bodohnya itu.

"Berhenti mengoceh Jav atau ku pukul kau!" Balas Andrea dengan nada sinisnya.

"Kau sangat kejam padahal aku terus mengkhawatirkan mu."

Andrea memijit pelipisnya yang tiba-tiba terasa sakit dan tidak lama setelahnya ia merasa mual. Javier yang melihat itu langsung mendekati Andrea dengan keadaan cemas.

"Ck, jangan memikirkan hal-hal yang berat kau bisa stres nantinya."

Andrea menganggukkan kepalanya tanda mengerti yang membuat Javier tersenyum tipis. Wanita itu menatap wajah Javier dalam seperti ingin menyampaikan sesuatu.

"Satu hal yang harus kau ingat Jav, aku tidak selemah itu." Balas Andrea dan langsung berdiri dari duduknya meninggalkan pria tersebut.

Javier menatap punggung wanita itu dan mencerna kata-kata yang barusan ia dengar. Garis melengkung ke atas kembali menghiasi wajah tampannya itu.

"Kau benar Andrea sepertinya aku terlalu mengkhawatirkan mu. Sampai-sampai aku lupa bahwa kau adalah wanita tangguh yang pernah kutemui selama ini."

----

Bib
Bib
Bib

Tuttttttt

Identification

Hello Gewinner 001

"Tidak perlu basa basi, untuk apa semua ini?"

"Wow kau sangat dingin Andrea bahkan kau tidak mau menyapaku terlebih dulu."

Ucapan itu membuat sosok wanita yang berada disebuah ruangan dalam pencahayaan minim itu memutar bola matanya malas.

"Untuk apa kau mengirim barang-barang seperti ini?" Tanyanya lagi.

"Itu adalah barang yang akan kau gunakan nantinya." Balas pria itu namun membuat Andrea mengerenyit.

The secret of darkness (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang