BAB 4 || Interested

1.3K 59 4
                                    

Haii kembali lagi berjumpa dengan ku.

Oh iya perkenalkan saya Nom hihihi.

Ini cerita kedua aku...

Moga suka yah...


Happy reading...





----

04.00 Am

Lagi-lagi Andrea merasa terganggu dengan tidurnya. Kali ini bukan terganggu karena suara erangan menjijikkan seperti kemarin. Tapi kini pipinya seperti di tusuk-tusuk oleh sebuah jari telunjuk.

"Shit, Siapa yang berani mengganggu tidurku!" Andrea berteriak marah dan menepis tangan yang sedari tadi mengganggunya itu. Namun saat melihat siapa yang membangunkannya. Gadis itu langsung merubah raut wajahnya dengan senyuman termanis yang dia miliki.

"Ohh Maxel yang membangunkan ku.  Ada apa kau datang ke kamarku, Maxel sayang?" Ucap Andrea sembari menyingkapkan selimut yang menutupi tubuhnya tadi.

"Bangun dan bersiaplah, kau harus ikut denganku!" Balas Maxel dengan nada yang terkesan memerintah itu. Sial, kalau bukan misinya untuk menangkap pria ini, dia pasti akan memukulnya sekarang juga. Andrea tersenyum manis dan langsung melompat ke dalam pelukan Maxel. Dirinya harus tetap bertingkah seperti jalang untuk meluluhkan hati pria tersebut.

"Apakah kita akan berkencan Max?" Ucap Andrea tepat di telinga pria itu dan sedikit memberikan gigitan di sana.

"Berhenti berulah atau kau akan mendapatkan akibatnya baby girl!" Balas Maxel dengan nada rendahnya, sempat Andrea terperangah mendengar suara sexy dari pria itu. Namun dengan cepat dia mengendalikan dirinya lagi.

"Baiklah sesuai perintah mu Maxel."  Ucap Andrea turun dari gendongan pria tersebut. Gadis itu tersenyum miring sebelum dia berjalan ke kamar mandi, ia menarik tengkuk Maxel untuk menyatukan bibir mereka.

Cup

Andrea memberikan kecupan di bibir Maxel dan berlari masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Meninggalkan Maxel yang masih diam di tempat tanpa ekspresi di wajahnya tersebut.

"Menarik." Ucapnya sembari memasukan tangannya ke dalam saku celana yang dia pakai dan berjalan keluar dari kamar Andrea tersebut.

Di dalam kamar mandi

"Sial, kenapa aku memilih rencana seperti ini?" Ucap Andrea melihat pantulan drinya dari cermin sembari sesekali menggosok bibirnya. Gadis itu sebenarnya merasa jijik dengan rencananya kali ini. Namun dirinya tidak ada pilihan lain selain menjadi jalang untuk bisa mengakses rumah ini.

Gadis itu memijat pangkal hidungnya yang sebentar. Kemudian menghembuskan napasnya perlahan.

"Oke Andrea, kau harus tahan dengan ini semua. Kalau kau sudah bisa mengakses rumah ini kau bisa pergi dari sini dan menangkap pria yang penuh dengan kejahatan itu." Ujarnya sekali lagi sembari menyalahkan shower untuk membersihkan dirinya kini.

Dia sudah memilih jalan seperti ini, berarti dirinya harus mengambil semua resiko yang terjadi kedepannya. Karena Andrea Rosella tidak pernah takut apa yang akan terjadi setelah ini.

----

Andrea sudah siap dengan segala sesuatu yang telah di siapkan olehnya. Gadis itu melihat ke arah cermin sekali lagi untuk memastikan penampilannya sudah sempurna atau belum.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The secret of darkness (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang