BAB 25 || Because I Love You 21+

1.3K 45 19
                                    

Hii gyus ini kelanjutan yang tadi yah dan pada bab ini akan ada kejutan dari Andrea untuk kalian hhaha. Tapi bukan hanya Andrea saja, Maxel juga kok, sesuai dengan judulnya, kalian pasti bisa nebak hihihi.

Oh Iyah, bab ini mengandung unsur dewasa yahhh, jadi bagi kalian yang dibawah umur jauh jauh. Karen bab ini akan lebih sadis dari bab sebelumnya.

Selamat membaca






07.00 Am

Tubuh Andrea menggeliat perlahan saat merasakan sebuah elusan di kepalanya. Elusan itu semakin membuatnya nyaman yang membuatnya seperti tidak ingin membuka matanya sekarang. Tubuhnya pun mulai bergeser perlahan, mendekatkan dirinya pada sesuatu yang hangat didekatnya itu.

"Tunggu..., hangat?"

Benda apa yang sedang Andrea peluk sekarang. Seingatnya tidak ada benda seperti itu di kamarnya. Ditambah lagi, kepala Andrea mulai mengingat sesuatu yang terjadi sebelum ini. Masih dengan mata terpejam, wanita tersebut mengingat setiap kejadian yang terjadi sebelum dirinya tertidur.

"Shit!! Bukannya sebelum ini aku mengobati Maxel?" Maki Andrea dalam hati.

Tangan Andrea tanpa ia sadari sedari tadi sudah meraba-raba sesuatu yang ia peluknya kini. Ia terkesiap setelah menyadarinya, dengan cepat Andrea menarik tangannya dan bangun seketika. Matanya membelalak saat melihat Maxel tengah bersandar di tempat tidur dengan memakai ventilator yang membantunya bernapas. Namun, dirinya lebih terkejut setelah melihat ruangan di mana ia berada.

"Berengsek kau Max! Mengapa aku berada di Mension mu?!" Teriak Andrea sembari terburu-buru turun dari ranjang.

Bagaimana mungkin ia tidak sadar dibawa pergi oleh pria tersebut. Seingatnya terakhir mereka berdua berciuman dengan menggebu-gebu, namun tidak sampai melakukan hubungan intim.

"Tidak ada hal yang lain sampai...."

Ah, ya. Tidak ada hal yang lain sampai dirinya merasakan kantuk yang luar biasa saat Maxel melepaskan ciumannya mereka secara tiba-tiba. Saat itu ia sangat-sangat mengantuk dan tidak lama kemudian dirinya kehilangan kesadaran. Ada yang aneh dalam ciuman mereka, apakah Maxel menyuntikkan sesuatu di tubuhnya? Namun kalau begitu ia berarti tidak sadar telah disuntik.

Andrea ingin berteriak keras saat ini juga, ia yakin bahwa dirinya tidak akan bisa keluar dari mension tersebut. Jangankan mension, dari kamar saja pasti akan sulit dilakukan. Wanita tersebut langsung turun dari tempat tidur, ia tidak boleh berada terlalu dekat dengan pria bernama Maxel itu.

"Lepaskan aku Max!"

Maxel yang sedari tadi hanya melihat pergerakan dari Andrea pun langsung melepaskan alat yang sedari tadi terpasang di wajahnya itu. Dengan seringai ciri khasnya, dia ikut turun dari atas tempat tidur dan berjalan menuju Andrea. Sedangkan Andrea yang melihat itu pun mulai mencoba menghindarinya. Untung saja kamar tersebut sangatlah luas sehingga ia bisa berlari secepat mungkin.

Aksi saling kejar-kejaran terjadi di dalam ruangan tersebut. Maxel yang mulai muak dengan semua ini merencanakan sesuatu. Secara tiba-tiba pintu kaca penghubung balkon ruangan itu terbuka, Andrea yang melihat itu secara spontan pun langsung berlari ke arah sana. Namun, itu semua sudah direncanakan oleh Maxel. Hanya sedikit lagi ia bisa mencapainya, secara cepat kaca tersebut kembali tertutup.

The secret of darkness (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang