BAB 15 || Mission and Leave You

1.1K 49 8
                                    

Aku gak tahu cerita ini bagus atau sebaliknya. Namun aku selalu menyukai apa yang selalu aku tulis hehehe.

Terimakasih yang telah membaca dan vote cerita ini 💕

Oh Iyah Nom mau ngasih tau kalau mungkin Nom gak jelas kapan update nya. Soalnya lagi banyak tugas ini maaf ya :)

Selamat membaca Zyng-zyng Nom ❤️

----

Sedari tadi Andrea hanya menatap jarum jam dinding yang terus berputar menunjukkan waktu. Tepat satu Minggu setelah kejadian terakhir kalinya dia menanyakan apakah alasan Maxel menahannya karena cinta namun tidak mendapatkan jawaban. Mereka tidak pernah bertemu lagi bahkan sekarang Andrea telah berada di kamar tempat pertama kalinya dia berada di mansion ini.

Setelah kejadian itu semua barangnya telah dipindahkan ke kamar pertama kali ia menjejakkan kakinya di sini atas permintaan Maxel sendiri. Mendapati itu Andrea tidak marah sama sekali pasalnya itu hal yang wajar. Namun entah mengapa dirinya merasa sedikit sedih saat melihat Maxel tidak menjawab pertanyaannya waktu itu.

"Sial, untuk apa kau memikirkannya terus Andrea!" Maki Andrea dalam hati untuk dirinya sendiri.

"Waktunya makan Nona." Ucap seorang maid bernama Mauren itu. Andrea menoleh seketika saat melihat nampan yang berisi makanan untuknya.

"Baiklah terima kasih." Balas Andrea sembari memakan makanannya. Mauren pun masih berdiri didekatnya untuk memastikan ia menghabiskan makanannya sesuai perintah Maxel.

Andrea makan dengan keadaan tenang dirinya tidak ingin berbuat sesuatu yang akan dicurigai oleh orang-orang di mension. Tidak butuh waktu yang lama untuk Andrea menghabiskan makanannya. Mauren dengan cepat membawa kembali piring-piring itu dan berjalan keluar namun maid tersebut tidak lupa untuk menyampaikan pesan yang diberikan oleh Tuannya tadi.

"Nona, setelah ini harus bersiap. Kau akan pergi ketempat Tuan Maxel." Beritahu Mauren kepada Andrea yang langsung dianggukinya.

Setelah Mauren pergi Andrea langsung bergegas untuk berganti pakaian. Andrea melihat dirinya melalui pantulan cermin. Setelah selesai perempuan tersebut berjalan keluar ruangan dan mendapati Jord beserta Javier yang telah menunggunya. Mereka berjalan beriringan untuk menuju mobil.

Tidak ada percakapan apa pun yang keluar dari mulut mereka setelah berada di dalam mobil. Andrea lebih memilih melihat jalanan yang mereka lalui. Diamnya Andrea membuat Javier bertanya-tanya apa yang sedang dipikirkan oleh perempuan itu.

"Hentikan tatapan mu itu Tuan Moreno atau aku akan mencongkelnya!" Ucap Andrea tanpa mengalihkan pandangannya. Javier terkekeh kecil saat mendengar perkataan Andrea.

"Kau sangat menakuti ku Mrs. Moreno." Balas Javier dengan nada jenakanya. Perkataan itu dimaksudkan untuk pasangan sepupunya yaitu Maxel.

Andrea berdecih sinis namun tidak membalas ucapan dari Javier. Keheningan pun kembali tercipta sampai ketempat tujuan utama mereka. Dapat Andrea lihat gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dihadapannya. Dengan
kaki jenjangnya perempuan tersebut langsung berjalan untuk masuk kedalam gedung diikuti oleh Javier dan Jord dibelakangnya.

Setelah masuk kedalam gedung terlihat banyak sekali karyawan yang tengah sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Namun setelah mereka melihat kedatangan rombongan Andrea sontak saja orang-orang di sana langsung membungkuk hormat. Ya, tentu saja mereka seperti itu mengingat bahwa Javier yang datang bersamanya pastilah mereka akan hormat saat melihat salah satu penerus keluarga Moreno. Pikir Andrea.

Mereka terus melangkahkan kakinya sampai masuk kedalam lift untuk menuju ruangan Maxel. Ruangan Maxel terletak dilantai paling tinggi di gedung ini. Setelah sampai ke lantai paling atas Andrea melihat sebuah pintu berbeda di depannya. Ia meyakini bahwa ruangan tersebut adalah milik Maxel.

The secret of darkness (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang