BAB 29 || Defense!

1K 45 40
                                    

Hei hooo semuanya apa kabar? Gimana puasa pertama hari ini lancar gak bagi yang melaksanakannya? Moga lancar ya hehe
Oh iya ini kelanjutan cerita dari The secret of darkness ya




Selamat membaca








"Di mana dia?" Ucap Maxel pada salah satu maid di mensionnya itu.

"Nona Andrea berada diruang kerjamu Tuan. Dia mengurung dirinya di sana." Balas maid tersebut.

Maxel melenggang pergi menuju kamarnya. Ia sempat pergi beberapa waktu lalu dengan meninggalkan Andrea yang sedang tidak sadarkan diri. Maxel terpaksa meninggalkannya karena ada urusan penting yang harus ia selesaikan.

"Andrea open the door!" Titah Maxel sewaktu ia didepan pintu masuk ruang kerjanya.

Tidak ada sahutan dari dalam yang membuat Maxel menghela napasnya. Mensionnya ini memang sudah menggunakan teknologi canggih buatannya sendiri namun hanya ruang kerjanya lah yang sengaja tidak ia berikan pintu yang canggih.

Maxel membuka pintu ruangan tersebut setelah ia mencari kuncinya tadi. Saat pintu terbuka pria tersebut menemukan Andrea yang tengah tertidur lelap di atas sofa ruangan. Ia mendekat ke arah wanita itu dan memperhatikan wajah damai Andrea.

"Kau kenapa disini?!"

Mata Andrea terbuka seketika saat indra penciumannya mencium parfum yang ia kenali. Andrea berdiri seketika dan berjalan untuk keluar ruangan. Ia masih sangat marah kepada Maxel saat ini. Namun baru beberapa langkah saja tangan Maxel langsung mencekal lengan Andrea.

"Lepas Max!" Titah Andrea namun pria itu tidak menanggapinya malah ia langsung memeluk tubuh mungil tersebut.

Tangis Andrea pecah saat Maxel memeluknya. Entah mengapa sekarang ia sering menangis secara tiba-tiba.

"Tenanglah baby girl." Ucap Maxel mencoba menenangkannya. Namun Andrea langsung mendorong tubuh kekar tersebut.

Plak

"You asshole Max! Kenapa aku bisa hamil di saat aku telah menggunakan Intrauterine device dalam rahimku!" Andrea berteriak marah pada Maxel.

Raut wajah Maxel berubah menjadi dingin setelah mendengar perkataan Andrea barusan. Sebuah senyum miring pun tercetak jelas di wajahnya. Namun Andrea tahu arti dari senyum itu.

"Kau melepaskannya Max?" Tanya Andrea dan Maxel menganggukkan kepalanya tanda membenarkan perkataan itu.

Andrea menggelengkan kepalanya tanda tak percaya dengan itu semua.

"Kenapa kau melakukan itu?"

Maxel berjalan mendekat ke arah Andrea dan kembali menarik tangannya untuk mendekat.

"Menurutmu aku melakukannya karena apa? Di saat kita sering melakukan hubungan intim, kau dengan mudahnya memakai alat kontrasepsi itu Andrea?"

Ada kilatan marah di mata Maxel saat ini. Raut wajah yang dingin dengan mata marahnya sekarang begitu mengerikan. Namun Andrea tidak terlalu mengerti apa maksud perkataan dari pria tersebut.

Andrea menatap manik mata Maxel dalam. "Mungkinkah?"

Maxel membelai pipi mulus Andrea dengan sangat lembut. Jemarinya berhenti di bibir mungil yang selalu membuatnya bergairah itu. Maxel menunduk dan langsung mengecup bibir Andrea.

"Benar Baby girl apa yang kau pikirkan di kepala kecil mu itu sekarang adalah kebenarannya." Ucap Maxel masih dengan seringainya.

----

The secret of darkness (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang