BAB 2 || Trap

1.3K 66 5
                                    


Haii kembali lagi berjumpa dengan ku.

Oh iya perkenalkan saya Nom hihihi.

Ini cerita kedua aku...

Moga suka yah...

Aku kembali up dengan cepat, entah mengapa kini lagi senang menuangkan isi kepala ku di sini. Jadi aku gak akan menunggu lama lagi untuk update seperti itu bukan?

Oh iya selamat membaca cerita ini....







----

"Kak Rea, apakah kau akan pergi bekerja lagi?" Tanya Rosella, gadis kecil cantik berusia delapan tahun itu kepada Andrea yang kini tengah bersiap untuk menjalankan tugas barunya. Andrea atau yang di panggil rea itu tersenyum mendengar pertanyaan sang adik, di pelukannya dengan erat tubuh Rosella.

"Sella, Kak Rea akan menjalankan tugas lagi jadi Sella harus lebih mandiri lagi oke."

"Oke Kak, Kakak tenang saja Sella sudah besar dan bisa melakukan apapun seperti yang kakak ajarkan padaku." Sella tersenyum lebar memperlihatkan barisan gigi susunya yang rapi.

"Baiklah Kakak pergi dulu, ingat harus selalu hati-hati." Ucap Andrea melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan apartemen miliknya itu.

"Oke, semua informasi telah kudapatkan. Tinggal menghitung jam dia akan ke daerah Xx untuk bertemu dengan salah satu saingannya di dunia gelap." Ucap Andrea saat benda yang ia kenakan di matanya itu memancarkan cahaya yang telah ia dapatkan untuk menyimpan data-data penting.

"Andrea ingat, kau harus hati-hati dengan tugas mu kali ini. Dia bukan orang biasa yang mudah ditaklukkan bahkan CIA pun belum bisa menemukan siapa sebenarnya orang itu. Baru organisasi kitalah yang bisa mengakses kelompok tersebut." Ucap Ash panjang lebar memberi peringatan kepada gadis yang kini tengah bercermin untuk memastikan penampilannya sudah siap atau belum.

"Kau yakin tidak akan menggunakan wajah orang lain direncana mu kali ini?" Lanjutnya.

Andrea mengetuk-ngetuk meja di ruangan tersebut dan tersenyum. Gadis itu memandang Ash sekilas sebelum akhirnya ia berdiri dari duduknya.

"Kau tau? Terkadang mengorbankan diri kita sendiri demi menjalankan tugas merupakan sesuatu yang menarik. Aku tidak bisa muncul di hadapannya dengan keadaan seperti orang yang memang mengincarnya dengan menggunakan penyamaran seperti itu. Akan lebih baik aku datang padanya seperti gadis manis yang memiliki banyak kelebihan dan saat ia lengah boom dia akan kudapatkan dengan mudah." Jelas Andrea panjang lebar dengan mata berbinar, Ash menghembuskan nafasnya pelan merasa lelah saat melihat Andrea yang begitu yakin bisa menyelesaikan misinya.

"Aiss, kau jangan mencemaskan diriku. Tenang saja aku akan membawa pulang kepalaku dengan selamat nantinya." Andrea berbisik di telinga Ash sembari memeluk pria dewasa tersebut, ia membalas pelukan Andrea dan berdoa agar gadis itu bisa kembali dengan selamat.

"Baiklah kalian semua aku datang!"

----

Dor

Dor

Dor

Suara tembakan yang saling bersautan terdengar di dalam gedung tak terpakai di suatu daerah Xx tersebut. Kawanan yang menantang sosok terkuat di dunia gelap tadi telah meregang nyawa atas perbuatan Pria yang kini tengah tersenyum puas dengan hasil kinerjanya. Ia menghabisi orang-orang ini sendirian disebuah gedung terbengkalai yang merupakan lokasi di mana lawannya ingin bertemu tadi.

"Aku bahkan lupa siapa nama mu sebenarnya. Namun tantangan dari mu cukup membuatku tertarik untuk Membunuh malam ini." Ucap Maxel kepada lawannya yang telah menjadi mayat tersebut, ia tertawa sebentar dan mengambil belati tajam di saku jaket kulit yang ia kenakan.

The secret of darkness (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang