18

16.3K 1.2K 209
                                    

jisung terbangun karena sinar mentari yang menembus jendela kamarnya terasa terik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jisung terbangun karena sinar mentari yang menembus jendela kamarnya terasa terik. pemuda manis itu meregangkan badannya yang luar biasa pegal setelah kegiatannya bersama minho semalam.

"aww.." lirih jisung saat merasakan bagian selatannya sangat pegal dan perih.

minho yang mendengar suara jisung langsung meliriknya, "oh udah bangun lo."

jisung menoleh ke arah minho yang sedang duduk bersandar di headboard, memainkan ponselnya di tangan kirinya dengan rokok tersemat di tangan kanannya.

"masih pagi udah nyebat aja lo." sinis jisung dengan suara lemasnya.

"jam 11 disebut pagi?" jawab minho.

jisung mengernyit bingung dan baru ingat mungkin mereka menyelesaikan malam panas sampai subuh sehingga dirinya baru bangun pukul 11 siang. sebenarnya jisung bukan tipikal orang yang bangun terlalu siang, biasanya dia bangun pagi namun kembali tidur saat waktu menunjukkan siang hari. 

melihat ke arah balkon kamarnya, jisung lihat pintu dan jendelanya sudah terbuka. mungkin minho membukanya agar udara bisa masuk menghalau asap rokok yang sedang disesap.

"udah siang ternyata. lo dari tadi bangunnya?" jisung bertanya sambil mendekat ke arah minho lalu dengan seenaknya meletakkan kepalanya di dada minho dan memeluknya dari samping.

"manja lo njing." walau begitu minho malah memperbaiki posisinya agar lebih nyaman. tangan kiri minho dilingkarkan pada leher jisung sehingga kini jisung diapit oleh lengan kiri minho yang masih memainkan ponselnya.

jisung dengan gamblangnya melihat ponsel minho, melihat pemuda tampan itu menscroll sosial media. sedangkan minho yang sadar bahwa dirinya sedang diawasi jisung merasa tidak keberatan karena merasa tidak ada rahasia di sosial medianya. malah dengan santainya sesekali menyesap rokoknya dalam-dalam.

saat sedang asyik melihat, jisung salah fokus dengan dm yang berdatangan pada notif bar minho.

"banyak juga yang dm lo." ujar jisung.

"wajar, gue ganteng."

jisung menunjukkan wajah risihnya, "dih najis. gue juga banyak kali."

"percaya sih, lo kan cantik."

"apaan si anjing ga jelas." ucap jisung ketus berbanding terbalik dengan wajahnya yang sedikit memerah. untung saja posisi wajah jisung tidak terlihat karena sedang bersandar di dada minho.

cukup lama mereka dalam posisi yang sangat nyaman itu, hingga rokok minho telah habis satu batang. lelaki yang lebih tua hendak mengambil satu batang rokok lagi sebelum tangannya dicegah oleh jisung.

"udah cukup nyebatnya, nanti tambah bego."

setelahnya jisung mendongak meraup bibir minho lalu melumatnya pelan. bagaimana dengan minho? tidak mungkin dirinya menolak bibir semanis madu itu. minho membalasnya dengan perlahan juga, ingin menikmati pagutan itu. tangan minho berada di tengkuk jisung, mendorongnya pelan untuk memperdalam tautan mereka.

Wild || minsoengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang