BRAK!
"aw!" ringis pemuda manis bernama han jisung saat punggungnya didorong ke loker lalu dihimpit oleh badan dan kedua lengan kaka kelasnya.
"maksud lo apaan anjing?" desis lee minho; kaka kelas yang menghimpit jisung.
jisung hanya tersenyum miring. dia sangat menyukai ketika kaka kelasnya ini menatapnya dengan penuh amarah menyelimuti matanya.
"lo duluan yang nginjek sepatu gue ya sat." ucap jisung santai.
minho memejamkan mata lalu mengatur nafasnya sejenak guna meredam emosi yang meletup-letup.
"itu gue ga sengaja jingan, lagian lo bales pake buang sepatu gue ke tong sampah belakang sekolah, itu ga setimpal anjing!" bentak minho sambil menggebrak satu tangannya pada loker dengan keras.
jisung menatap kaka kelasnya tanpa gentar, "mana gue tau lo sengaja atau ngga? sepatu gue waktu itu putih dan gara-gara injekan sepatu bangsat lo itu, sepatu gue kotor banget gila. lagipula gaada sejarahnya tuh lo pernah 'ga sengaja' nginjek sepatu orang, so ngapain gue percaya?"
jisung menekan beberapa kata untuk mempertegas alasannya. lagipula apa itu 'ga sengaja'? bullshit. dia tahu kaka kelasnya ini memiliki dendam terselubung, karena mereka sulit untuk akur.
"lo gatau kan betapa bersejarahnya sepatu itu? lo gatau juga kan kalo sepatu itu limited edition? lo gatau kan harga sepatu yang lo buang itu berapa? mungkin bisa sama dengan bayar spp lo selama 3 tahun sekolah, dan belum lagi SHIPPING NYA MAHAL BANGET SAT."
minho gagal menahan emosi nya karena demi tuhan, makhluk di depannya ini sangat menyebalkan. sepatu mahal dan langka nya dengan mudah dibuang ke tong sampah belakang sekolah, yang kini tidak tahu dimana keberadaannya. sungguh sialan. jika kalian bertanya darimana minho mendapat informasi bahwa jisung lah pelaku nya, itu hal yang mudah karena minho memiliki banyak relasi.
jisung sedikit terkejut mengetahui fakta bahwa ternyata sepatu milik kaka kelasnya ini begitu berharga. namun ia bisa menutupi ekspresinya dengan baik.
"bukannya lo kaya? lo bisa beli lagi kan."
"barang nya udah ga keluar anjing, itu stock terakhir makanya berharga."
"terus gue harus gimana?"
kini minho tersenyum miring, ini pertanyaan menarik. minho lalu mendekatkan wajahnya menuju wajah sang adik kelas hingga deru nafas mereka saling beradu.
"gue ga mau diganti pake uang, karna lo tau sendiri gue kaya. tapi kayaknya ada hal lain yang bisa gantiin mahalnya sepatu gue." lalu minho menatap kebawah sambil menjilat bawah bibirnya.
jisung tidak bodoh, ia sangat mengerti apa yang dimaksud oleh minho. bukannya takut, jisung malah tertarik. dia sangat suka ditantang, hal itu memicu adrenalinnya. jisung mendekatkan wajahnya disamping telinga kaka kelasnya ini.
"dapetin gue ya? ga semudah itu—
bisik jisung bahaya
—di luar sana banyak yang pengen nidurin gue gara-gara liat gue nge rap doang. lo pernah denger rapper is a good kisser? bibir gue aja susah didapetin, apalagi ini? cuma gara gara sepatu. jadi—
jisung mengecup telinga bawah minho
—kalo mau gue, itu ga sebanding, paham lee minho?"
jisung memang seorang rapper terkenal disekolahnya, memiliki grup bernama 3racha. sementara minho, dancer yang tak kalah terkenal karena selain skill dance nya, ketampanan dan keseksiannya menjadi poin penting.
minho tidak munafik, dia suka perlakuan jisung. apalagi jika sedang menantang dan menggoda nya seperti ini. bukan sekali dua kali dia berhadapan dengan jisung di kondisi seperti ini, tapi rasanya tidak pernah membosankan.
"kalo gitu... gue ambil leher lo dulu ya? gue anggap lo nyicil." setelah berkata seperti itu, minho langsung menjilat leher jisung perlahan. mengecupnya lembut dengan penuh hati-hati, lalu menyesapnya pelan.
jisung menahan nafasnya. dia mati-matian menahan desahannya. minho dengan mudahnya mengenai titik sensitifnya. sialan, lee minho dengan segala perilaku brengsek nya, batin jisung. minho menarik sedikit rambut belakang jisung agar mempermudah akses minho untuk menjamah leher pemuda manis dihadapannya ini.
bukan hanya jisung yang menahan, nyatanya minho sama gilanya. leher jisung sangat nikmat, ada wangi khas seorang jisung disana. minho sengaja meninggalkan jejak dileher putih nan jenjang itu, tentu. bagaimana mungkin orang bisa menahan untuk tidak meninggalkan jejak disana?
tidak ingin terlalu terbuai, jisung mendorong tubuh minho hingga tercipta jarak yang cukup jauh.
"cukup-hh sat." jisung sedikit terengah karena menahan nafasnya selama lehernya dijamah.
minho menunduk lalu kembali menatap mata jisung. "asal lo tau, banyak juga diluar sana yang mau ditidurin sama gue. lo pernah denger kata dancer is wild in bed? padahal gue tawarin cuma-cuma, tapi lo nolak—
minho kembali mengukung jisung
—lo bakal nyesel, baby."
setelah menyelesaikan kalimatnya, minho mengecup sudut bibir jisung lalu pergi begitu saja.
"lee minho bangsat." batin jisung.
tbc
hai? ini nge feel gak si...? how do u think?
tolong vote & coment nya ya biar aku semangat nulisnya huhu :(
kritik dan saran juga boleh^^
love u guys!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild || minsoeng
Fanfiction"pernah denger rapper is a good kisser?" -hjs "lo juga harusnya tau dancer is wild in bed kan?" -lmh mereka sudah saling jatuh dalam pesona satu sama lain, hanya gengsi untuk mengakuinya hingga terjebak dalam permainan bodoh nan seksual tak berujung...