03

15.6K 1.7K 326
                                    

minho menyesap rokok nya perlahan sambil menikmati pemandangan dari atap sekolahnya.

cklek

"lo yang ngajakin ketemu, tapi lo yang telat." ucap minho santai.

"gue abis piket tadi. lagian gue ga nyuruh buru-buru kan." jisung mengambil rokok milik minho lalu menyesapnya dengan kurang ajar.

minho hanya memperhatikan jisung, dia tidak marah kok. saat kepulan asap keluar dari mulut jisung, aura seksi milik jisung bertambah. ya, minho mengakui adik kelasnya ini memang seksi, manis pula. namun tertutupi oleh sifat kurang ajarnya.

"jadi ngapain lo nyuruh gue kesini?" ujar minho to the point.

"gue ga suka leher gue ada cupangan bekas lo."

minho hanya mengernyit, hanya karena itu? lalu? itu bukan masalah besar menurut minho.

"terus?"

jisung menjatuhkan rokok milik minho lalu menginjaknya.

"gue ga suka sesuatu yang ga imbang."

minho semakin bingung, jisung sangat berbelit. apa katanya? imbang? tidak ingatkah jisung terhadap sepatu milik minho yang dibuang? minho hanya mendengus.

"to the point aja bangsat."

jisung mendorong minho agar duduk di sofa usang yang ada di belakang mereka, lalu dengan enteng nya duduk diatas pangkuan sang kaka kelas.

minho sedikit terkejut, sikap pemuda manis ini memang kurang ajar, tapi minho menyukai nya.

jisung tersenyum miring, bisa dia lihat wajah rupawan kaka kelas nya sedikit terkejut,

"gue bakal lakuin hal yang sama."

"hah?" minho masih bingung dengan keadaan sekarang. maksudnya jisung akan melakukan hal sama terhadap dia? lalu—

saat otak minho masih berpikir keras, tiba-tiba mulut adik kelasnya hinggap di lehernya. mendadak otak minho blank. namun itu tidak berlangsung lama, seringai pun tersemat di bibirnya.

jisung melakukan hal yang sama seperti yang minho lakukan kemarin, menjilat dengan perlahan, lalu mengecup dan melumat, setelah itu menyesapnya hingga menimbulkan bekas kemerahan. leher minho memiliki wangi maskulin yang membuat dirinya sedikit gemetar. padahal dia yang berbuat tapi astaga, jisung jadi gila sendiri.

disisi lain, minho pening. dia memejamkan matanya, menikmati apa yang jisung lakukan terhadapnya. mulut mungil dan lidah panas milik adik kelasnya masih menjamah leher jenjangnya.

secara tidak sadar, mereka larut dalam permainan yang mereka ciptakan. pemuda manis dalam pangkuan minho mulai bergerak gelisah. tangan minho berada di tengkuk jisung untuk memperdalam lumatan pada lehernya dan semakin kasar. bunyi kecipak yang jisung buat menambah suasana semakin panas.

hingga dimana minho meremat pantat jisung, itulah yang membuat kesadaran jisung kembali seperti semula.

"eugh— ngelunjak lo anjing." jisung sedikit mendesah karena rematan itu, lalu menjauhkan wajahnya dari leher minho.

keduanya mengatur napasnya yang terburu, setelah itu, minho terkekeh tampan. jisung sempat terpana beberapa detik.

"kenapa liatin gue? ganteng? emang." ujar minho percaya diri.

jisung pun sebenarnya mengakui, kaka kelasnya ini memang rupawan, sangat malah. tapi sama hal nya seperti jisung, tertutupi oleh sikap brengseknya.

"dih pd amat lo." jisung mendelikkan matanya.

"gimana sekarang? puas? udah imbang?"

"udah, tapi gue saranin abis ini lo ke lantai 3." ucap jisung santai.

Wild || minsoengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang