32

14.6K 1.2K 717
                                    

italic words mean flashback❗️
3k+ words (semoga kalian tidak mual)





besok festival amazetic digelar. penantian banyak orang, baik peserta yang berpartisipasi maupun penonton. tim rapper Sekijeu High School memutuskan untuk beristirahat agar besok penampilan mereka bisa maksimal. mereka sudah merasa siap karena persiapan mereka sudah matang. jisung baru selesai minum di dapur dan kini berjalan menuju kamarnya.

kring!

suara dering ponsel jisung terdengar. jisung bergegas menuju kamarnya, dimana ponselnya berada. saat sudah sampai kamar, jisung bisa lihat nama felix terpampang dilayar ponselnya.

"halo lix."

"ji? lagi sama kak minho ga?" jisung mengernyitkan dahi nya karena suara felix terdengar sedikit cemas. "ngga lix. kenapa?"

"duh kemana ya, dia nyuruh kita latihan tapi dari sore sampe jam sekarang belum nyusul juga. masalahnya besok amazetic gue takut dia kenapa kenapa."

jisung melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul sepuluh malam. sudah jam segini tapi minho belum menyusul? kemana orang itu?

"gue udah nanya cowo gue, dia cari di club yang biasa dia datengin juga ga ada." lanjut felix. jisung jadi ikut bingung. "sorry bikin lo bingung ji, gue hubungin lo jadi pilihan terakhir. kalo liat hubungan kalian lagi ga baik."

jisung terhenyak. ya, hubungan dirinya dan minho memang sedang tidak baik.

"atau mungkin lo tau kira-kira dia dimana? kek tempat yang pernah kalian kunjungin bareng?" timpal felix lalu menghela napas pelan. "sorry jadi bawel gini, gue khawatir banget. ini anak-anak pulang latihan terakhir tanpa leader soalnya."

"o-oh iya lix, gapapa. gue bantu cari sekarang ya?"

"iya, thanks ya ji. kalo udah ketemu boleh kabarin gue."

"okay."

pip!

jisung bergegas mengganti bajunya lalu mengenakan jaket. di otaknya hanya ada satu tempat, jisung harap minho ada disana. pemuda manis itu mengambil kunci mobil lalu memakai sepatu dengan tergesa. setelahnya langsung menyetir mobilnya ke tempat yang ada dipikiran jisung. bukit dekat pemakaman.






jisung memakirkan mobilnya lalu sedikit berlari untuk melihat ke halaman yang terhampar dengan susunan meja. dirinya khawatir, bagaimana jika minho tidak ada disana?

jisung menghela napas lega saat melihat punggung minho yang sedang membelakangi nya. minho sedang menumpukan sikutnya pada tiang pembatas sambil menunduk. jisung mendekat perlahan.

"minho...?" panggil jisung pelan. minho terlihat mengusap wajahnya sekilas lalu menoleh ke arah jisung.

jisung bisa melihat ada jejak bekas air mata disana. pantas saja minho mengusap wajahnya sebelum menoleh ke arah jisung. "ngapain disini?" tanya jisung.

"ji."

"hm?"

"boleh peluk?" tanya minho, terlihat sekali raut lesu di wajahnya. tanpa banyak bicara, jisung langsung menarik minho ke pelukannya. minho mengeratkan pelukannya, seakan tidak ingin melepasnya. cukup lama mereka berpelukan, mereka merasa nyaman dan hangat satu sama lain. sudah lama mereka tidak seperti ini, rasanya sangat luar biasa rindu dan kini keduanya berdebar. minho dan jisung rasanya ingin menangis karena rindu.

"mau cerita?" tawar jisung sambil mengelus rambut belakang minho.

minho mengangguk lalu melepaskan pelukan mereka. "please dengerin gue ji." ucap minho, jisung mengangguk.

Wild || minsoengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang