24

10.8K 1K 195
                                    

jisung membuka pintu toilet perlahan. saat terbuka lebar bisa dia lihat felix sedang menyilangkan tangannya di dada.

"gue nungguin se-" kalimat felix terhenti saat melihat minho berjalan dibelakang jisung.

"lo?! sama kak minho? anjing gue nungguin setengah jam lebih, lo malah enak- hmppt" ucapan felix terhenti karena jisung menyekap mulutnya dengan tangan.

"bacot lix, mending lo siap-siap ntar malem, si changbin ngambek tuh." sahut minho sambil menyisir rambutnya dengan tangan ke belakang.

felix menyingkirkan tangan jisung di mulutnya, "awas anjir, tangan lo bau bekas kak minho."

"eh gue udah cuci tangan ya kampret."

"iye dah, btw ngambek kenapa sih kak? pantes gue di kacangan pas tadi di kantin." tanya felix pada minho.

"ya lo pikir ngetwerk depan anak kelas bukan kesalahan?" jawab minho.

"oh iya njir, gue sampe lupa. haduh gimana ji? mampus alamat besok pincang gue." ujar felix menyesal karena baru menyadari kesalahannya hari ini.

"ya mampus aja sih." sahut jisung cuek.

"ini kan gara-gara lo juga, kalo lo ga heboh, gue ga bakal kebawa suasana."

"lahhh kok nyalahin gue si anying?" timpal jisung tidak terima.

minho yang melihat mereka beradu argumen hanya memutar matanya malas.

"ga usah drama lo pada, udah lix pasrah aja. sekarang masuk gih, istirahat udah mau abis." ucap minho.

"iyeee kalem. eh lix, gue belum beli
makan anjir?! ho, lo beliin ya terus anterin ke kelas gue." ujar jisung memerintah minho seenak jidat.

minho mengernyitkan dahinya, "dih enak aja, males banget anjing."

"lo jangan ga tau diri ya, mulut gue cape abis ngisep punya lo!"

"kenapa lo mau?!"

"lo memelas gitu setan! buruan beli, gue laper!"

"males."

"kontol lo gede bangsat, pegel mulut gue dan lo ga mau effort dikit beliin makan ke kantin doang?!"

"ga."

"anjing tau gitu tadi gue tinggalin lo bangsat!"

"lo nya juga mau kan?! tadi aja menikmati banget mukanya."

sementara felix sudah terbahak mendengar keduanya berdebat. bisa-bisanya mereka se frontal itu di sekolah.

pada akhirnya minho mengalah dan membelikan jisung makanan. sebenarnya minho hanya bercanda tadi, tentu saja dia masih tahu diri setelah dibantu oleh jisung. bukan sekedar makanan, mungkin jika jisung ingin membeli apapun akan minho belikan. tinggal sebut maka akan terkabul.

"see?" batin felix dalam hati, sekeras kepala apapun minho, akhirnya pasti akan membelikan apa yang jisung inginkan.


saat berjalan menuju kelas, banyak lelaki yang menyapa mereka genit. hal ini sebenarnya sudah biasa mereka hadapi. mana mungkin orang semenggoda jisung dan felix berjalan tanpa siulan atau sapaan modus.

"eh jisung, bales dm gue dong." ujar eric teman seangkatan saat jisung lewat.

"bayar pake mobil bmw." canda jisung.

teman gerombolan eric tertawa mendengar ucapan jisung.

"mahal banget ji, kalo pulang bareng gratis ga?" tawar junho modus.

Wild || minsoengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang