02. MICHAEL

6.2K 545 50
                                    

Menikmati langit jam 1 pagi, dengan secangkir kopi susu murahan. Biasanya wine, champagne, whiskey. Beer kalau sedang iseng, dan air putih kalau sedang jera. Sudah berbatang-batang rokok, tidak terasa.

Sunyi, aku suka. Hanya ada suara hewan-hewan malam. Jangan berisik! Aku tidak suka. Tapi kadang-kadang, pikiranku sering terbalik juga. Tidak stabil.

Aku pernah punya kucing, jenis british shorthair. Namanya Trixie. Dia betina, gendut, berwarna abu-abu tua dan selalu tidur denganku di atas tempat tidur. Tapi Trixie yang gendut itu sudah mati 2 tahun yang lalu.

Aku sedih, patah hati, dan tidak berniat untuk memiliki kucing baru. Karena Trixie tidak bisa tergantikan. Sampai sekarang pun aku masih sering merindukan Trixie-ku yang baik dan empuk itu.

Sedikit menyesal sering melarang Trixie untuk berpacaran dengan kucing tetangga yang agak buluk itu. Coba kalau waktu itu aku membolehkan, pasti anak-anak Trixie akan menemaniku sekarang, disaat Trixie sudah tidak ada lagi.

Tiba-tiba ponselku berdering. Abby, Abigail, pacarku. Aku tidak mengangkat, supaya dia tahu aku sudah tidur.

Padahal belum. Hanya tidur-tiduran saja. Bukan di ranjang, tapi di lantai balkon samping kamar, sambil menatap bintang-bintang yang banyak.

Bintang-bintang. Mereka berkilau, cantik, kelihatannya saling berdekatan jika dilihat dari bumi. Tapi sebenarnya, jarak sebenarnya, mereka berjauhan, sangat jauh. Dan sebenarnya mereka itu panas, bukannya berkilau.

Tapi Bintang... aku jadi rindu Bintang. Tidak, aku selalu rindu Bintang.

Ponselku berdering lagi. Bukan, bukan Abby. Tapi Kaisar.

"Halo."

"Maaf Tuan, saya mengganggu."

"Iya, lumayan mengganggu memang. Tapi gak apa-apa. Gue belum tidur. Kenapa?"

"Ada yang mau nantang Tuan Michael. Saya baru dapat WA."

Aku menyeringai. "Siapa?"

"Jay sama gengnya."

"Bosen banget. Gak ada yang lain?"

"Gak ada, Tuan."

"Sumpah, gue bosen banget ngelawan tikus got sama kacung-kacungnya itu terus. Kayak di dunia ini cuma mereka aja manusianya."

"...."

"Bilang gue gak mau."

"Tapi, Tuan... nanti mereka-"

"Gue gak peduli mereka mau bilang gue banci kek, kroco kek. Gue males, gue gak mau."

"Iya, Tuan. Nanti saya sampaikan."

"Hm. Jangan nelfon lagi. Gue gak mau diganggu."

"Baik, Tuan."

Sudah. Jangan ada yang menganggu lagi, please. Aku muak sekali.

Tapi ponselku berbunyi lagi. Bunyi yang sedikit. Pesan Whatsapp.

________________
Abigail
I can't sleep, honey...
Kamu udah tidur? Aku mau VC
________________

Aku menghela napas. Sudah kubilang, aku sedang berpura-pura sudah tidur, kan?

*
*
*
*
*

🌠⚡🌠⚡🌠 To be continued....

UNSTABLE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang