18. Broken Hearted Roses

2K 272 127
                                    

Rambut sudah dipotong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambut sudah dipotong. Menyisakan kulit kepala yang samar-samar terlihat sebab rambut yang kini amat sangat pendek. Hanya tersisa rambut-rambut halus berukuran setengah atau satu sentimeter saja.

Mengapa memangkas hampir habis? Untuk penyamaran, kah? Bukan. Untuk sedikit demi sedikit membuang dirinya yang menyedihkan.

Kembali menutup kepalanya dengan kupluk hoodie, kemudian mengenakan masker tuk menutupi wajah yang memang hampir selalu pucat pasi.

Selanjutnya, Michael berjalan menuju sebuah warteg. Jaraknya sekitar 30 meter saja dari area pangkas rambut.

Setibanya di sana, Michael masuk, lantas menelaah sejenak makanan-makanan yang diatur dalam etalase. Benar-benar makanan-makanan yang tidak pernah ia makan.

"Pesen apa, Mas?" Seorang wanita penjaga warteg bertanya.

"Saya bingung, terserah Mbak aja." Michael menjawab lamban dan agak datar.

Mbak tersebut hanya menurut. Mengambilkan nasi campur terspesial yang warteg itu punya untuk si pemuda.

Selama menunggu pesanan, Michael duduk di depan etalase warteg. Mengistirahatkan kedua tangan di atas meja, dengan wajah masih tertutupi masker. Kemudian, mengeluarkan ponsel dari saku hoodie. Ingin mengecek sudah ketambahan berapa koleksi panggilan tak terjawabnya kini.

"Banyak juga." Ia menyeringai di balik masker hitamnya.

"Silakan, Mas." Mbak warteg datang, menyuguhkan pesanan Michael di atas meja.

"Makasih."

Kemudian, kembali fokus pada ponsel. Menyadari panggilan tak terjawabnya didominasi oleh Mamanya, Kaisar, Laras, dan semua pembantu yang ikut mencoba menghubunginya. Ada juga panggilan tak terjawab dari Abigail dan beberapa teman kampusnya.

Pesan chat? Jangan tanya. Banyak se-ka-li. Michael sampai tak dapat membacanya satu-satu.

Lalu, mulai mengambil sendok, ingin mencoba bagaimana rasa nasi campur ala warteg sederhana itu. Ia membuka masker, menyuapkan nasi beserta lauk-pauknya ke mulut, lalu mengunyahnya. Ternyata tidak terlalu buruk juga.

Setelah itu, atensinya kembali pada ponsel.

Abigail.

Ia ingin menyudahi semuanya dengan Abigail.

__________________

Michael Dante
Abby sayang, Abby cantik..
Maafin aku. Aku banyak salah ke kamu. Aku gak bisa bahagiain kamu, karena aku bahkan gak bisa bahagiain diriku sendiri..

Aku orang bodoh, aku bukan orang baik.. aku gak berguna.. aku gak pantes buat kamu. Kamu cantik banget, dan kamu selalu mau sabar sama aku selama setahun ini..

UNSTABLE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang